SuaraSumut.id - Sebanyak empat unit rumah semi permanen di Gampong Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh ludes terbakar pada Minggu (25/10/2020) dini hari, sekira pukul 03.45 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan api berhasil dipadamkan pada pagi harinya.
"Terbakarnya empat rumah di Lhokseumawe terjadi sekitar pukul 03.45 WIB. Tapi kondisi api, pagi tadi telah dipadamkan," ujar Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi seperti dilansir Antara di Banda Aceh.
Dari keterangan warga setempat, terutama dari sejumlah korban kebakaran, menyebut bahwa mereka melihat api mulai membakar di bagian atas atau atap rumah mereka.
Baca Juga:Pasaraya Manggarai Terbakar, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan
Lalu mereka pun langsung meminta pertolongan warga lainnya yang sedang terlelap tidur di dalam rumah, dan hingga akhirnya terbangun akibat mendengar suara teriakan korban.
Sedangkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe, dan PT Pupuk Iskandar Muda langsung mengerahkan armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian demi mengupayakan pemadaman, setelah mendapat informasi rumah terbakar.
"Alhamdulillah, tak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini. Cuma dampak material empat unit rumah, dan korban terdampak tujuh kepala keluarga. Mereka kini tidur di lokasi pengungsian," terangnya.
"Warga setempat mengaku, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Tapi masalah ini, terutama asal muasal api, sudah kita serahkan ke polsek setempat," tuturnya.
Ketua Taruna Siaga Bencana Kota Lhokseumawe, Samsul Bahri, mengatakan, kebakaran ini tidak memakan korban jiwa, namun api menghanguskan seluruh bagian termasuk harta benda di tengah pemukiman warga.
Baca Juga:Pasaraya Manggarai Kebakaran, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Ia mengatakan, api yang membakar baru dapat dipadamkan satu jam kemudian, setelah sejumlah pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang sedang berkobar.
"Tidak ada satupun barang-barang yang bisa diselamatkan dalam peristiwa ini,," katanya. (Antara)