Kisah Istri Wartawan Korban Merapi: Anak yang Kecil Dekat dengan Ayahnya

Anak kecil langsung duduk di pendopo depan rumah Mbah Maridjan. Dia enggak mau. Anak yang kecil dekat sekali dengan ayahnya.

Suhardiman
Kamis, 05 November 2020 | 12:03 WIB
Kisah Istri Wartawan Korban Merapi: Anak yang Kecil Dekat dengan Ayahnya
Endah Sapta Ningsih, istri Yuniawan Wahyu Nugroho, wartawan Vivanews korban erupsi Merapi 2010 - (Suara.com/Dewi Yuliantini)

SuaraSumut.id - Endah Sapta Ningsih alias Naning harus kehilangan suaminya Yuniawan Wahyu Nugroho atau Wawan pada 26 Oktober 2010.

Sang suami yang merupakan wartawan Vivanews tewas dalam erupsi Gunung Merapi. Wawan kala itu hendak mengajak Mbah Maridjan turun ke tempat yang lebih aman. Namun, wedus gembel terlebih dulu menghampiri mereka.

Wawan meninggal di usia 42 tahun bersama Mbah Maridjan dan seorang anggota PMI bernama Tutur di depan rumah Mbah Maridjan.

Sejak meninggalnya sang suami, Naning berusaha sekuat tenaga untuk membesarkan kedua putrinya. Banyak masalah dan ujian yang dilalui Nanin bersama putrinya. Krisna, putri keduanya, sempat mengalami koma selama empat hari dan dirawat di ICU setelah melahirkan anaknya.

Kurang lebih selama satu jam SuaraJogja.id berbincang dengan Naning membahas mengenai tragedi 10 tahun lalu itu, hingga kehidupannya saat ini bersama dengan kedua anaknya.

Baca Juga:Masyarakat Siagakan Barak, Aktivitas Gunung Merapi: Waspada Level II

Naning banyak bercerita bagaimana kondisi saat itu hingga perjuangannya membesarkan dua orang putrinya.

Berikut wawacara ekslusif SuaraJogja.id dengan Bu Naning, istri wartawan Vivanews yang meninggal saat hendak menyelamatkan Mbah Maridjan.

Sudah berapa lama suami ibu bekerja sebagai wartawan?

Sudah cukup lama ya, di Suara Pembaharuan itu ada 12 tahun. Kemudian masuk ke Vivanews, waktu itu istilahnya "babat alas". Entah kenapa waktu mau launching dia malah keluar. Kemudian pernah di Koran Jakarta, tidak lama hanya beberapa bulan. Kemudian ditarik lagi ke Vivanews.

Saat itu seperti apa kondisi ibu dan keluarga?

Baca Juga:Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Barak di Cangkringan Disiagakan

Waktu itu memang kita pisah, saya di Ambarawa, dia di Jakarta. Biasanya satu minggu sekali dia pulang, tapi maksimal dua minggu sekali dia pulang. Waktu mau liputan ke Mbah Maridjan itu dia memang bilang saya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini