SuaraSumut.id - Tim SAR gabungan menghentikan pencarian anak buah kapal (ABK) yang hilang di perairan Langkat, Sumatera Utara.
Korban hilang dalam insiden tabrakan antara Kapal Pukat Teri dengan Kapal Nelayan Jaring Gembung di Pantai Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
Penghentian pencarian dilakukan setelah SAR gabungan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban, pemerintah kecamatan dan desa serta stakeholder yang terlibat.
"Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama, pihak keluarga sudah mengiklaskan korban dan setuju agar operasi SAR dinyatakan ditutup," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus dalam keterangannya, Selasa (11/10/2020).
Baca Juga:Maskapai Ajukan Penerbangan Umrah di Bandara Kualanamu
Danru Basarnas Medan, Jiko Purba menyebut, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama lima hari.
Pencarian menggunakan perahu LCR Basarnas dan kapal nelayan yang dibagi menjadi 4 tim.
"Pencarian dilakukan dengan menyebar ke beberapa lokasi yang sudah ditetapkan berdasarkan rencana operasi SAR," ujarnya.
Berdasarkan laporan tim dilapangan, katanya, pencarian sejak awal dan hari kedua keadaan cuaca dan gelombang masih aman. Namun memasuki hari ketiga hingga hari kelima cuaca sudah mulai tidak bersahabat.
Setelah pencarian hari kelima korban juga belum ditemukan, maka tim Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menghentikan pencarian.
Baca Juga:Pesan Veteran di Hari Pahlawan: Jangan Berhenti Mencintai Tanah Air
"Jika ada warga atau nelayan yang melihat tanda-tanda korban, maka Basarnas Medan siap untuk melaksanakan operasi SAR kembali," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Rabu (4/11/2020). Dua kapal tersebut terlibat tabrakan.
Akibat insiden tersebut, satu orang ditemukan meninggal dunia dan satu orang lainnya hilang.