SuaraSumut.id - Pemakaman legenda mantan timnas Indonesia, Ricky Yacobi diwarnai hujan, Sabtu (21/11/2020) petang.
Hujan menghantarkan kepergian pelatih sekaligus mantan pemain PSMS Medan ini.
Almarhum Ricky Yacobi dan rombongan tiba di TPU Tanah Kusir sekitar pukul 15.45 WIB. Mengingat hujan yang cukup deras, jenazah tidak langsung dibawa ke liang lahat dari ambulan.
Setelah hujan dirasa cukup reda, jenazah akhirnya bisa dibawa ke liang lahat. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman.
Baca Juga:Hujan Warnai Pemakaman Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi
Isak tangis keluarga tak terbendung ketika Ricky Yacobi dimasukan ke liang kubur.
Pantauan Suara.com, prosesi pemakaman Ricky Yacobi ini banyak dihadiri rekan-rekannya.
Striker maut kelahiran Medan, Sumatera Utara itu dikabarkan wafat karena serangan jantung.
Mantan pemain PSMS Medan itu dikabarkan meninggal dunia dan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Ricky Yacobi, dikabarkan tengah bermain sepakbola. Usai mencetak gol dan hendak melakukan selebrasi almarhum mendadak terkapar di lapangan.
Baca Juga:RD Sebut Ricky Yacobi Sosok yang Peduli Pembinaan Pemain Usia Muda
Kabar ini ramai dibicarakan di grup WhatsApp kalangan awak media khususnya olahraga, Sabtu (21/11/2020) pagi.
"Berita duka telah meninggal dunia tuan Ricky Yacobi di RSAL Mintohardjo karena sakit. Dugaan karena serangan jantung," ujar dokter yang menangani dan diteruskan oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto kepada awak media.
Ricky Yacobi merupakan bomber top pada periode pertengahan 1980-an hingga awal 90-an. Selama karier sepakbolanya ia pernah memperkuat PSMS Medan dan Arseto Solo.
Pemain asal Medan, Sumatera Utara ini juga pernah memperkuat klub asal Jepang pada 1988 yakni Matsushita.
Puncak kejayaan Ricky Yacobi terjadi pada SEA Games 1987.
Ia dan rekan-rekannya seperti Rully Nere mampu meraih medali emas di kejuaraan tersebut.
Sumber: Suara.com