SuaraSumut.id - Video seorang anak menangis histeris saat reka ulang adegan pembunuhan terhadap ayahnya di Polres Samosir turut membuat publik pilu.
Pasalnya, bocah perempuan itu tak kuasa menahan amarah dan tangisnya begitu melihat para pelaku yang telah menghilangkan nyawa ayahnya pada bulan Agustus lalu.
Ditetapkan polisi sebagai saksi pembunuhan, gadis berinisial M itu tidak kuasa membendung amarahnya terhadap pelaku yang membunuh ayah tercintanya.
Pengelola akun Instagram @makassar_iifo membagikan video momen rekonstruksi pembunuhan keji yang terjadi di pinggir jalan menuju Ronggornihuta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir ini.
Baca Juga:Bahagiakan Anak Pakai Cara Kreatif, Warganet: Bapaknya Seru Banget!
Dalam video itu, anak sulung korban awalnya duduk di kursi, tak jauh dari para pelaku pembunuhan berdiri.
Tiba-tiba, gadis itu berteriak saat melihat para tersangka pembunuhan ayahnya. Dia menjerit histeris saat memerankan adegan pembunuhan sembari mendekati para tersangka.

Di hadapan para tersangka, gadis itu berteriak sambil menangis terisak-isak.
"Boasa ipamate hamu bapaki [Kenapa kamu bunuh bapakku]," kata dia.
Melihat gadis itu seperti berapi-api, pihak kepolisian dan keluarga korban bergegas menenangkannya.
Baca Juga:Geger Suara Tangis Dikira Bayi, Warga Syok Temukan Sosok Ini di Semak-semak
Dia dibawa ke dalam ruangan, menjauhkan MS dari para tersangka pembunuhan ayahnya.
Kendati begitu, rasa pedihnya seolah tak tertahankan. Dia terus berteriak meminta ayahnya dikembalikan.
"Kembalikan ayahku," cetusnya membuat warganet yang mendengar ikut teriris hatinya.
Menurut informasi yang beredar, M dan keenam. adiknya kini harus menerima takdir sebagai anak yatim piatu usai ditinggal ayahnya. Sebab, ibunya lebih dulu tiada pada 2018 silam.
Rianto Simbolon meninggalkan tujuh anak yang usianya masih terbilang belia yakni M (17), BFS (16), BP (14), MIS (12), RS (8), GS (8), dan anak bungsu MS (4).
Kini, mereka tinggal di rumah peninggalan orang tuanya. Akan tetapi, dua diantara mereka dititipkan di panti asuhan, ada pula yang terpaksa berhenti bersekolah.