SuaraSumut.id - Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution mengawali debat terakhir dengan mengajak warga untuk mendoakan korban banjir.
"Sebelum memulai pemaparan visi misi, kami mengajak seluruh masyarakat, kita berdoa sejenak atas bencana banjir yang terjadi di Kota Medan," kata Bobby, Sabtu (5/12/2020).
Bobby lalu menyampaikan berbagai potensi yang ada di Medan. Salah satunya bonus demografi.
Ia menyebut, Indonesia merupakan negara kesatuan, bukan negara federal, yang artinya provinsi, pemerintah kota dibentuk oleh pemerintah pusat.
Baca Juga:Kondisi Medan Usai Diterjang Banjir
"Letak Medan yang strategis menjadikan kota ini harus dibentuk menjadi pintu menjadi pintu gerbang bagian barat. Bonus demografi harusnya menjadikan pembangunan di Kota Medan ini baik dan masif," ujarnya.
Masalahnya, kata Bobby, tata kelola Kota Medan yang selalu saya gagal dalam berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan kota di sekitarnya. Begitu juga dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Kami berkomitmen melalui kolaborasi Medan Berkah, akan kami selaraskan pembangunan provinsi Sumatera Utara dan nasional, melalui visi mewujudkan Medan Berkah, maju dan kondusif, kami yakin Kota Medan nantinya akan menjadi pusat pembangunan di selat Malaka," tutur dia.
Aulia Rachman menyebut, masyarakat Kota Medan yang kreatif dan inovatif dengan program Medan ramah investasi, Medan bersih cantik tanpa lubang, satu kelurahan satu sentra usaha.
"Kolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, Kota Medan dan sekitarnya, Binjai, Deli Serdang dan Karo," jelasnya.
Baca Juga:Waspada Potensi Banjir Rob di Pinggiran Sungai Kapuas
Selain itu, ungkapnya, menciptakan tempat sampah terpadu. Juga meyakinkan pemerintah pusat untuk Medan terbebas dari korupsi.
"Menjadikan multietnik Kota Medan, memberdayakan dengan sistem membangun festival budaya dan membangun pendamping yang baik, agar Medan kedepannya lebih berkah," pungkasnya.