SuaraSumut.id - Setelah sempat tutup karena pandemi Covid-19, museum Tsunami Aceh kembali dibuka sejak 31 Desember 2020 lalu.
"Sudah buka 31 Desember 2020 dengan kapasitas terbatas dan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Museum Tsunami Aceh Hafnidar, dilansir dari Antara, Selasa (5/1/2021).
Ia mengatakan, sistem pembatasan dilakukan dengan cara buka tutup. Saat wisatawan telah mencapai 100 orang, maka pintu utamanya ditutup.
"Kita akan kelola dalam gedung hanya untuk jumlah tersebut, kemudian ketika sudah berkurang kita buka lagi gate (gerbang) nya, kita tetapkan per jam," ujarnya.
Baca Juga:Lima Personel Polisi di Lhokseumawe Dipecat, Ini Kasusnya
Jadwal kunjungan, katanya, dimulai jam 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Diantaranya jadwal itu selalu dilakukan penutupan gate jika pengunjung sudah mencapai 100 orang.
"Karena ini kita juga adaptasi Museum setelah dari awal Maret ditutup secara serentak semua Museum di Indonesia, dan sekarang kita tetap menerapkan aturan kesehatan," katanya.
Selain itu, antrian saat pembelian tiket juga dibatasi hanya 20 pengunjung dengan persediaan tempat duduk serta kursi transit. Sehingga para wisatawan tidak terlalu dekat satu sama lain.
Pengunjung yang masuk ke dalam sumur doa juga dibatasi 20 orang dengan durasi waktu lima sampai tujuh menit. Lalu, ke audio sembilan menit.
"Ada ruang yang kita bolehkan lima menit, dan ada ruang yang kita bolehkan 10 menit, kita terapkan aturan kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga:Gegara Obat Kuat Tak Mujarab, Pedagang Tewas Usai Diancam Pakai Pisau