SuaraSumut.id - Abu Bakar Baasyir bebas murni pada Jumat (8/1/2020) dari Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baasyir sebelumnya menjadi tahanan atas kasus terorisme Bom Bali dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
"Bapak Abu Bakar Ba'asyir bebas murni, tidak wajib lapor lagi di pemasyarakatan, tanggung jawab kami adalah sampai di sini," ungkap Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Ditjenpas, Rika Aprianti kepada wartawan di Lapas Gunung Sindur, Bogor.
Momen pembebasan Abu Bakar Baasyir tersebut, terdapat beberapa fakta menarik yang mengiringinya. Berikut adalah fakta-fakta pembebasan Abu Bakar Baasyir yang telah dirangkum SuaraSumut.id, Jumat (8/1/2020).
Baca Juga:Sudah Putus Hubungan dengan ISIS, Baasyir Dinilai Tak Bahaya Lagi
1. Dibebaskan Pagi Sekali
Baasyir keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, usai salat subut, Jumat (08/01/2021) pagi.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Ditjenpas, Rika Aprianti, jam kebebasan Abu Bakar Baasyir sengaja dimajukan pada subuh tadi karena menghindari kerumunan.
Kemudian, pihak keluarga melalui kuasa hukumnya juga meminta agar Baasyir dibebaskan lebih pagi.
"Pertimbangannya pada pandemi Covid-19, ini kita menghindari kerumunan, juga permintaan dari keluarga melalui pengacara untuk keluar lebih pagi, untuk menghindari terjadinya kerumunan, soalnyakan pak Baasyir sudah lansia, jadi rawan terpapar," katanya saat ditemui SuaraBogor.id di Lapas Gunung Sindur.
Baca Juga:Tak Perlu Berprasangka Berlebihan Atas Pembebasan Abu Bakar Baasyir
2. Hasil Rapid Test
Rika menyebutkan bahwa agenda pemulangan itu dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Pasalnya Abu Bakar Ba'asyir terlebih dahulu menjalani "rapid test" antigen dengan hasil negatif, dan keluarga yang menjemput dimintai surat hasil tes usap.
"Pada saat dibebaskan (Abu Bakar Ba'asyir) bawaannya bahagian dan dalam kondisi sehat, tadi pun sebelum bebas sempat dicek tensi alhamdulillah dalam kondisi sehat," tutur-nya.
Rika mengatakan, jadwal kepulangan Abu Bakar Ba'asyir dari Lapas Gunung Sindur sengaja dimajukan dari semestinya di jam kerja menjadi dini hari, agar tidak terjadi kerumunan simpatisan.
"Alhamdulillah simpatisan tidak ada. Kita majukan (jadwal pemulangan) agar tidak terjadi kerumunan," ujar Rika.
3. Dikawal BNPT dan Densus 88
Usai diserah terimakan kepada pihak keluarga melalui pengacara, Abu Bakar Baasyir akan langsung bertolak ke kediamannya yang beralamat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut Rika, Abu Bakar Baasyir turut diberi pengawalan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan juga Densus 88.
"Diberi pengawalan oleh BNPT dan Densus 88. Abu Bakar Baasyir bebas murni, tidak wajib lapor lagi di pemasyarakatan, tanggung jawab kami adalah sampai di sini," ucapnya.
"Selanjutnya mungkin ada tindak lanjut ataupun treatmen dari pihak-pihak terkait. Kalau tanggung jawab kami sudah sampai di sini," sambungnya.
4. Diberi 'Kursus' Wawasan Kebangsaan
Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) akan melakukan program deradikalisasi, terhadap Abu Bakar Baasyir eks terpidana kasus terorisme yang baru bebas, Jumat (8/1/2021).
Juru bicara dan juga Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Pol Eddy Hartono mengatakan, program deradikalisasi ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018, dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2019.
"Program deradikalisasi ini dilaksanakan kepada tersangka, terdakwa, terpidana, mantan narapidana dan orang atau kelompok yang sudah terpapar paham radikal terorisme," katanya dalam keterangan yang diterima Suarabogor.id.
Menurutnya, dalam menjalankan program ini tentunya BNPT akan berkomunikasi dengan pihak keluarga dan Abu Bakar Baasyir sendiri.
"Kita juga akan berkordinasi dengan stakeholder terkait seperti, Lapas, Polisi dan Dapartemen Agama. Sehingga, deradikalisasi ini akan memberikan wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan dan bahkan kewirausahaan yang dapat dilaksanakan dengan baik," tukasnya.
5. Media Asing Soroti Pembebasan Baasyir
Pembebasan Abu Bakar Baasyir dari penjara disorot oleh media asing. Dalam laporannya, Al Jazeera menulis sosok pemimpin spritual ini memiliki dampak ideologis yang yang lebih berbahaya dari Habib Rizieq.
Fahirin, anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang pernah tinggal bersamanya di Malaysia selama beberapa tahun, menyebut Baasyir memiliki pengaruh kuat melebihi yang diperkirakan selama ini.
"Dia masih memiliki pengaruh kuat, itulah sebabnya pemerintah Indonesia sangat takut padanya," ujar Fahirin, seperti yang diambil dari Al Jazeera Jumat (08/01).
"Mereka lebih mengkhawatirkan Baasyir daripada Rizieq karena pengaruh Bashir jauh lebih situasional. Satu kata darinya [Bashir] dan semua pengikutnya akan bangkit. Dan dia percaya pada jihad bersenjata," lanjutnya.
6. Korban Bom Bali Berusaha Memaafkan
Menyadur BBC, sejumlah korban Bom Bali memberi tanggapan berbeda atas pembebasan Baasyir. Salah seorang di antara mereka mengaku was-was, namun dia akan berupaya memaafkan pria tersebut.
Pria berusia 82 tahun itu dianggap sebagai pemimpin spritual Jemaah Islamiah, sebuah kelompok yang terinsipirasi al-Qaeda dan melakoni serangan bom di Bali pada 2002 sehingga menewaskan 202 orang.
Theolina Marpaung, Sekretaris Paguyuban Korban Bom Bali, mengaku risau dengan pembebasan Baasyir.
"Sebagai masyarakat saya sedikit was-was dengan keluarnya beliau karena apa yang dia lakukan sebelumnya. Rasa was-was itu juga tidak bisa saya pendam terus. Saya bawa juga dalam doa, semoga beliau menjadi lebih baik lagi," kata Theolina kepada wartawan di Bali, Anton Muhajir, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Theolina berharap agar Baasyir dan semua pelaku Bom Bali yang sudah keluar dari penjara agar tetap diawasi.
7. Tak Ada Sambutan Khusus di Ponpes Ngruki
Pembebasan Baasyir dibenarkan juru bicara Ponpes Al-Mukmin Ngruki Endro Sudarsono.
"Tadi dikabari jam 05.24 WIB, ustaz Ba'asyir sudah bebas," kata Endro kepada wartawan di Solo, Fajar Sodiq, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Endro memastikan tidak ada acara penyambutan khusus di ponpes.
Dari pantauan Suara.com di lapangan, pengasuh Ponpes Ngruki itu juga dikawal sejumlah iring-iringan kendaraan mulai mobil, sebuah bus, serta ambulance di rombongan terakhir.
Mobil yang membawa rombongan Baasyir langsung masuk ke ponpes.
"Untuk waktu saat ini, acara Ustaz Baasyir adalah seluruhnya dengan keluarga. Setelah silaturahmi yang sempat terputus beberapa waktu," kata Tim Pencacara Muslim, Ahmad Mihdan kepada awak media di gerbang masuk ponpes.
8. Abu Bakar Baasyir Pilih Main Bareng Cucu Ketimbang Terima Tamu
Mantan narapidana Abu Bakar Ba'asyir dipastikan belum mau menerima tamu setelah bebas dari Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Ba'asyir untuk sementara waktu lebih memilih berkumpul bersama keluarga dan cucunya.
Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Ba'asyir Achmad Michdan saat dihubungi wartawan, Jumat (8/1/2021). Ba'asyir mengimbau kepada tokoh dan simpatisan untuk menahan diri bertemu dengannya mengingat situasi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Beliau lebih banyak bercengkrama dengan keluarga karena beliau banyak cucunya," kata Achmad.
Menurut Achmad, kondisi Ba'asyir kekinian pun dipastikan dalam keadaan sehat. Sebelum keluar dari Lapas Gunung Sindur Ba'asyir juga telah menjalani rapid test antigen dan dinyatakan negatif Covid-19.
"Alhamdulillah baik semua," katanya.