SuaraSumut.id - Polisi menurunkan tim khusus untuk menyelidiki insiden bocornya pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi. Tim khusus terdiri dari terdiri dari Labfor, Inafis, Ditreskrimum dan Brimob Polda Sumut.
"Penyelidikan di sana (TKP), penyebabnya apa, biar dulu tim bekerja," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi melalui Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan, Selasa (26/1/2021).
Ia mengatakan, lokasi pembangunan telah ditutup sementara untuk memudahkan penyelidikan.
"Proyek sudah dihentikan sementara dan di police line karena masih melakukan penyidikan," ujarnya.
Baca Juga:Sumut Kembali Terima 40 Ribu Vial Vaksin Covid-19
Lima korban terkonfirmasi meninggal dunia, yaitu Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni dan Syahrani (14). Mereka merupakan warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Surik Marapi, Mandailing Natal.
Sementara, sebagian korban pingsan telah dinyatakan berangsur sembuh dan mulai diperbolehkan pulang.
"Untuk situasi di lokasi saat ini kondusif. Jadi kalau kemarin ada kabar-kabar saling lempar dan ada yang meledak, itu enggak ada ya," jelasnya.
Sebelumnya, peristiwa berawal saat seorang pekerja membuka kran master palep untuk mengalirkan panas bumi (fluida).Tiba-tiba pipa yang dibuka malah mengeluarkan gas berancun.
Warga yang mengetahui mendatangi pekerja agar menutup kran isolasi karena telah mengeluarkan gas beracun dari sumur.
Kontributor : Muhlis
Baca Juga:Kasus Covid-19 Naik Meski PPKM, Gubernur Edy Minta Maaf ke Pengusaha