SuaraSumut.id - Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution angkat bicara terkait insiden pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi yang mengalami kebocoran.
Dahlan mengaku, sebelum insiden terjadi warga mulai protes lantaran adanya bau menyengat yang diduga akibat kebocoran pipa gas.
Ia juga telah menugaskan sejumlah kepala dinas untuk meminta penjelasan dari pihak perusahaan terkait bau gas yang diprotes warga, namun ditolak dengan alasan izin.
"Saya udah tak mau lagi ngomong sama mereka (perusahaan). Pada 18 Januari 2021 saya sudah buat surat tugas kepada kepala dinas karena mendengar riak-riak dari warga ada bau-bau tak enak. Semua dinas terkait saya buat surat tugas, tapi tak dikasih masuk. Alasan izinnya bukan dari kami (Pemkab Madina)," kata Dahlan kepada SuaraSumut.id, Senin (25/1/2021).
Baca Juga:Kasus Covid-19 Naik Meski PPKM, Gubernur Edy Minta Maaf ke Pengusaha
Ditanya penyebab pihak perusahaan tidak menerima tim yang ditugaskannya, Dahlan Hasan hanya menghela nafas dan mengatakan terbentur izin.
"Ya eksklusif lah. Gimanalah, bawahannya kami, bukan dari kami izinnya," kesalnya.
Dahlan memastikan lima warganya meninggal akibat insiden tersebut. Ia mengaku, salah satu korban meninggal masih berusia balita.
"Sudah kita lihat, yang meninggal 5 orang, bayi ada satu. Sudah saya suruh jemput karena situasinya warga masih ada kekesalan. Makanya ini harus di autopsi," kata Dahlan.
Korban meninggal dan dirawat diduga menghirup gas saat beraktivitas di ladang yang tidak jauh dari pipa yang diduga bocor.
Baca Juga:Kasus HIV dan AIDS Terus Meningkat, Begini Kata Gubernur Edy Rahmayadi
"Karena begini, sebagian warga di ladang (beraktivitas) atau di sawah, apakah karena hawa gas itu, sehingga enggak bisa bernafas," ujarnya.
Dahlan mengatakan, Pemkab Madina akan mengurusi warga yang mengalami indisen tersebut. Sejumlah korban telah dirawat di rumah sakit dan dalam penanganan medis. Ia akan melakukan rapat bersama pihak Polres Madina dalam mengatasi situasi yang ada.
"Untuk korban kami tangani semua terlepas dari tanggungjawab siapa, karena saya bupatinya. Yang penting saya selesaikan, kalau gimana-gimananya nantilah itu," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis