Serabi Khas Minang di Medan, Sehari Seratusan Bungkus Terjual

Ia menjelaskan, selama bulan puasa pembuatan serabi dilakukan pada pagi hari.

Suhardiman
Sabtu, 17 April 2021 | 20:54 WIB
Serabi Khas Minang di Medan, Sehari Seratusan Bungkus Terjual
Penjual serabi di Jalan Purwo Medan. [suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Serabi menjadi takjil primadona setiap berbuka puasa di Medan. Rasanya yang manis, dengan tekstur yang lembut kenyal membuatnya jadi kudapan yang digemari banyak orang.

Salah satu penjual serabi yang selalu ramai didatangi masyarakat pemburu takjil, berada di Jalan Purwo, Kecamatan Medan Timur.

"Saya sudah dua belas tahun berjualan serabi panas disini, ini serabi khas Minang buatan Medan, selama bulan puasa Ramadan bukanya sore hari saja," kata Ridho (44) penjual serabi, Sabtu (17/4/2021).

Ia tampak sibuk melayani penjual yang memesan serabi, dengan membungkus roti serabi dan kuah kental yang sudah dicampur gula merah dan santan.

Baca Juga:Suasana Ramadhan di Kota Makassar Foto Terbaik Pilihan Media Jerman

"Orang banyak membeli serabi karena rasanya manis lembut. Ini kan makanan yang gak habis dimakan waktu, lembut apalagi saat panas-panas menyantapnya," katanya.

"Kalau kuahnya ada juga pandan, kalau lagi musim durian, pakai kuah durian. Ini lagi gak musim durian," ujarnya.

Ia menjelaskan, selama bulan puasa pembuatan serabi dilakukan pada pagi hari. Bahan bakunya tepung beras, tepung terigu garam, gula, vanili, pengembang, santan dan air.

"Kalau hari biasa, langsung disini masak roti serabinya (ada tungkunya). Karena Ramadan, kita buat dulu di rumah, serabi ini buat sendiri, gak berani kita pesan sama orang, takutnya gak gula asli, ditaruhnya sari gula, itu rasanya jadi beda," ujarnya.

Ia mengutarakan selama bulan Ramadhan, per harinya sekitar seratusan bungkus serabi ludes terjual. Perbungkusnya serabi dijual Rp10 ribu dengan isian roti berjumlah 10 buah.

Baca Juga:Ronaldinho Disebut Berpeluang Masuk Surga, Pendukung HRS Ingatkan Azab

"Per-harinya sekitar 13 kilogram terjual, tiap 1 kilo sekitar 10 bungkus," kata Ridho.

Bila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, Ridho mengatakan bisa menjual serabi hingga 27 kg, hampir 300 bungkus per harinya.

"Terasa sekali semenjak pandemi Covid-19 ini, turun drastis hingga 70 persen, dulu mau 27 kg terjual, saat bulan puasa," katanya.

Aldi (29) salah seorang pembeli mengataka, kuliner serabi nantinya akan disantap untuk berbuka puasa.

"Dari dulu sudah biasa beli disini, saya beli Rp30 ribu, sudah bisa berbagi dengan tetangga saya, karena lumayan banyak serabinya. Rasanya pun enak, paslah disantap saat buka nanti," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini