Gubsu Edy Ajak Milenial Promosikan Wisata Sumut

Harapannya saat Covid-19 sudah berlalu dan kondisi pulih kembali, akan banyak wisatawan yang datang berwisata ke daerah ini.

Suhardiman
Senin, 31 Mei 2021 | 09:24 WIB
Gubsu Edy Ajak Milenial Promosikan Wisata Sumut
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. [Ist]

SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengajak generasi milenial untuk terus mempromosikan pariwisata di Sumut. meski saat ini sedang stagnan akibat pandemi Covid-19.

Harapannya saat Covid-19 sudah berlalu dan kondisi pulih kembali, akan banyak wisatawan yang datang berwisata ke daerah ini.

Edy mengatakan, Pemprov Sumut bersama Forkopimda masih mengkaji dan menunggu langkah untuk membuka kembali pariwisata Danau Toba dimasa pandemi Covid-19.

"Dalam kondisi saat ini kami bersama Forkopimda masih melakukan edukasi mengenai Covid-19 pada masyarakat, lalu kita memberikan stimulus pada UMKM, selanjutnya melakukan pembenahan dan pemeliharaan untuk mengembalikan penghijauan di Danau Toba, sembari menunggu langkah selanjutanya yang akan kita lakukan untuk membuka kembali pariwisata di Sumut," kata Edy, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga:Lupakan Kekalahan, Evas Dimas Fokus ke Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022

"Kita berharap generasi milenial dapat menggunakan Medsos mereka untuk mempromosikan wisata kita. Saat ini Instgram dan Youtube sebagai flatform digital yang banyak digunakan," ujarnya.

Staf Khusus Bidang Entrepreneurship Pariwisata Kemenkraf RI Pradana Indra Putra mengatakan, sampai saat ini UMKM di Indonesia hanya 13 persen yang menyentuh digitalisasi dalam memperkenal produknya. Dari data Bank Indonesia (BI) menyebutkan 87,5 persen UMKM terdampak Covid-19.

Pada sektor pariwisata sendiri akibat pandemi ini seluruhnya terdampak, begitu juga sektor konstruksi -17,9 persen dan perdaganagan -3,2 persen. Namun sektor UMKM lainnya ada yang mengalami peningkatan di antaranya, pertanian +16.7 persen, pengolahan +1,5 persen, dan real estate +13 persen.

"Susahnya pariwisata ini memang karena regulasi yang harus dilaksanakan seperti PSBB yang terjadi. Regulasi memang melarang adanya perkumpulan dan sebagainya. Makanya digitalisasi bagi UMKM sangat penting, namun hanya 13 persen saja yang menggunakannya," katanya.

Pradana berharap, dalam situasi pandemi ini, generasi muda untuk dapat membuka peluang usaha untuk membantu pemerintah meningkatkan ekonomi. Menurutnya sebagian besar usaha di Indonesia masih berbasis mikro.

Baca Juga:Guru SD Sesak Napas dan Mati Rasa Setelah Vaksinasi

"Harapan kita usaha ini dapat berkembang menjadi industri, dan pemerintah saat ini berusaha pengusaha mikro ini dapat naik kelas," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini