Cegah Kerumunan, Bobby Nasution Imbau Warga Medan Tak Nobar Euro

Bobby sangat memahami jika momen Piala Eropa sering menjadi berkah bagi pelaku usaha seperti warung dan kafe.

Suhardiman
Jum'at, 11 Juni 2021 | 20:14 WIB
Cegah Kerumunan, Bobby Nasution Imbau Warga Medan Tak Nobar Euro
Wali Kota Medan Bobby Nasution [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengimbau pelaku usaha dan warga tidak menggelar nonton bareng (nobar) kompetisi Piala Eropa yang mulai bergulir. Hal ini guna mencegah terjadinya kerumunan dan penyebaran Covid-19.

"Harapannya jangan nonton bareng yang membuat kerumunan, jangan buat penyebaran Covid-19. Ini ada Euro, sambutannya harus ala Covid-19 juga," kata Bobby di rumah dinas Gubernur Sumut, Jumat (11/6/2021).

Bobby mengaku, momentum ajang sepak bola selalu menjadi hal yang dinanti oleh pecinta sepak bola di Kota Medan, namun kondisi Covid-19 saat ini mengharuskan untuk mencegah terjadinya kerumunan.

Oleh sebab itu, Bobby berharap atau pelaku usaha tidak menyediakan tempat nobar yang dapat memicu penyebaran Covid-19.

Baca Juga:5 Potret Jerry Yan, Si Tao Ming Tse yang Super Awet Muda di Usia 44 Tahun

"Namanya nonton bola pasti kita pengennya rame-rame, tapi tetap harus ikut protokol kesehatan," ujarnya.

Disinggung soal piala Eropa sebagai peluang bagi pelaku usaha, Bobby mengatakan saat ini Kota Medan masih menjalankan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro. Jam operasional bagi usaha restoran, cafe dan tempat-tempat usaha harus dipatuhi.

"Kita masih memberlakukan PPKM Mikro, tentunya kalau Piala Eropa kan beda waktu dengan kita, biasanya kan tengah malam, tentu dalam aturan itu sudah melanggar. Tapi kalau jam operasional tidak melanggar, kita hanya minta jangan ada kerumunan," ujarnya.

Bobby sangat memahami jika momen Piala Eropa sering menjadi berkah bagi pelaku usaha seperti warung dan kafe. Sebab, banyak warga yang datang untuk menggelar nonton bareng.

Bobby menjelaskan, peningkatan ekonomi di masa pandemi Covid-19 dengan penanganan kesehatan hal yang tidak dapat dipisahkan.

Baca Juga:Viral Video Mesum 'Grepe-grepe' ABG di Telaga Ngebel Ponorogo

"Seperti yang saya sampaikan saat pertemuan dengan pengusaha mal yang meminta supaya diberikan izin membuka bioskop. Saya sampaikan, ini bukan soal melarang bioskopnya dibuka saja, tapi apakah bisa dipastikan jika saat dibuka tidak ada kerumunan," ungkapnya.

Bobby mencontohkan, jika pemerintah memperbolehkan bioskop dibuka, hal yang pertama akan menciptakan kerumunan adalah saat menunggu sebelum masuk ke bioskop. Warga yang menunggu jadwal menonton pasti dengan duduk di restoran. Sehingga secara tidak langsung menyebabkan orang berkumpul dalam satu tempat.

"Saya sampaikan kepada pelaku usaha mal itu, bisa kalian pastikan tidak prokes bisa berjalan dan dipatuhi? Tapi saya coba-coba jalan ke beberapa mal, masih saya lihat ada yang jalan gak pakai masker tapi tidak ditegur. Nah artinya hal itu belum ada komitmen untuk sama-sama menjaga itu," kata menantu Presiden Joko Widodo itu.

Bobby mengaku, aturan tegas yang diterapkan Pemkot Medan terhadap pelaku usaha bukan sebagai bentuk arogan, tapi dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19 dengan target Kota Medan secepatnya ke zona hijau.

Demikian halnya terhadap pelaku usaha kafe atau warung di Kota Medan yang berharap dapat menggelar nonton bareng dalam rangka memulihkan penghasilan.

"Covid-19 ini bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah ekonomi, itu paham betul kita. Tapi seperti apa yang dikatakan bapak Presiden Joko Widodo kapan kita harus menginjak rem dan kapan menginjak gas, itu harus kita pikirkan matan-matang," ujarnya.

"Kalau pelaku usaha bisa kita sama-sama jaga prokes, ayok! Kalau Kota Medan sudah masuk zona hijau mudah-mudahan ya, pasti pelaku usaha ini senang. Tapi menuku ke sana itu kita harus sama -sama kita jaga ketat," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini