Dedi yang bekerja sebagai sopir pabrik di Medan mengajak keluarganya pindah dari Madina ke Medan, tepatnya di Kelurahan Tangkahan, Martubung, Pasar 5 Jalan Rawa 2, Lingkungan 4, Gang Sarino.
Alasannya agar sang anak bisa dirawat maksimal di Medan. Satu persatu rumah sakit mereka sambangi untuk menyembuhkan penyakit Luqyana. Dedi pernah membawa anaknya itu berobat ke RSUP H Adam Malik dan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).
Dedi bahkan pernah membawa anaknya berobat di klinik spesialis kulit dan sempat lama menjalani pengobatan. Akan tetapi setiap tempat yang mereka datangi selalu memberikan diagnosa yang berbeda-beda, namun kondisi anaknya itu tak kunjung membaik.
"Yang lama kami berobat itu di klinik spesialis di Jalan Ringroad itu. Pihak klinik bilang itu auto imun, jadi imun dia sendiri yang jadi obatnya. Ada yang bilang genetik, ada juga katanya auto imun, terus ada juga dibilang ini keturunan," beber Dedi.
Baca Juga:PPKM Darurat, Pengguna KRL Jogja-Solo Dibatasi 35 Persen dan Wajib Pakai Masker Ganda
Diduga dampak Aktivitas Tambang Emas
Dedi mengaku beberapa hari ini ia sempat membaca berita tentang dua orang anak yang dijenguk oleh Gubernur Edy Rahmayadi lantaran penyakit yang dideritanya. Kebetulan kedua anak tersebut dari kabupaten yang sama dengannya.
Penyakit kedua bocah yang dijenguk oleh Gubsu Edy itu diduga dampak dari zat berbahaya Merkuri yang digunakan dalam aktifitas menambang emas di wilayah tersebut.
"Kalau yang saya baca di berita memang kondisinya sama bang dengan anak saya. Apalagi dalam berita itu diduga kan karena tambang itu, karena memang di daerah kami memang banyak yang begitu," kata Dedi.
Meski ada dugaan dampak dari zat berbahaya limbah aktivitas pertambangan, ia mengaku selama Luqyana dalam kandungan, dia dan istri tidak pernah bersentuhan langsung dengan aktifitas pertambangan itu. Pekerjaan tersebut pernah dilakoninya namun itu jauh sebelum ia berkeluarga.
Baca Juga:Profil Ardi Bakrie, Suami Nia Ramadhani yang Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Tidak ada gejala yang muncul saat Luqyana masih dalam kandungan, kondisi sang ibu sehat persis seperti saat mengandung anak pertamanya dan layaknya ibu hamil pada umumnya.