Cerita Kakek Udin, Loper Koran Berjuang di Tengah PPKM Darurat Medan

Dengan mengayuh sepeda, ia setiap hari berkeliling menjajakan koran yang dibawa.

Suhardiman
Selasa, 20 Juli 2021 | 07:15 WIB
Cerita Kakek Udin, Loper Koran  Berjuang di Tengah PPKM Darurat Medan
Kakek Udin, loper koran sedang menunggu pembeli di kawasan Lapangan Merdeka Medan [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat di Medan, masyarakat disarankan untuk tetap berdiam diri di rumah. 

Namun nyatanya masih ada yang tetap harus pergi ke luar rumah untuk menjalankan tugas maupun mencari rezeki. Salah satunya kakek Udin (80), yang telah 20 tahun berprofesi sebagai loper koran.

Dengan mengayuh sepeda, ia setiap hari berkeliling menjajakan koran yang dibawa. Mulai dari kawasan Lapangan Merdeka hingga ke Amaliun daerah tempat tinggalnya.

Ditemui di kawasan Lapangan Merdeka, Senin (19/7/2021), ia sedang beristirahat sambil menyeka peluh karena panasnya udara Kota Medan siang itu. Di keranjang sepedanya terlihat beberapa koran yang belum habis terjual. 

Baca Juga:Jokowi Minta Kepala Daerah Siapkan Tempat Isolasi dan RS Darurat Bagi Pasien Covid-19

Udin bercerita, penghasilannya dari menjajakan koran sebelum pandemi Covid-19 bisa dibilang cukup untuk menghidupi keluarga. 

"Setiap hari biasanya sampai 90 koran laku terjual," kata Udin.

Namun, sejak PPKM darurat Medan diberlakukan, penjualan merosot tajam sehingga penghasilannya juga terpangkas hingga 50 persen.

"Sekarang laku 30 koran sudah syukur. Untungnya paling dapat Rp 30 ribu, itu pun paling banyak. Menjerit lah," katanya.

Suara Udin mulai meninggi saat ditanya harapannya kepada pemerintah. Dengan mata yang tajam, ia meminta pemerintah memperhatikan rakyat yang ada di lapisan bawah.

Baca Juga:Insiden Berdarah di Medan, Penggali Kubur Tewas Diserang Pakai Senjata Tajam

"Pemimpin itu harus Turba (turun ke bawah), jangan duduk saja di kursi goyang. Perhatikan rakyat yang ada di bawah ini," ucap Udin.

Ia berharap pemerintah melihat permasalahan yang dialami masyarakat saat ini benar-benar dari akar masalah. Bukan hanya sekedar saja tapi tidak menyelesaikan persoalan.

Ia mengaku, sudah mendapat bantuan sembako dari pemerintah selama pandemi Covid-19. Bantuan baru diterimanya setelah hampir seminggu PPKM darurat di Medan 

"Masalah itu harus dilihat sampai ke bawah, ke akarnya. Tapi ya begitu, harusnya jangan 'di ketok' dulu baru jalan. Ada bantuan ala kadar dari pemerintah, saya terima. Mumpung mereka masih ingat makanya harus diterima, kalau nanti sudah tak ingat, kan gak ada (bantuan)," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini