Komplotan Begal Modus Debt Collector Libatkan Oknum Polisi Diburu

Menurut keterangan saksi ada tujuh orang yang berhasil melarikan diri.

Suhardiman
Jum'at, 23 Juli 2021 | 14:55 WIB
Komplotan Begal Modus Debt Collector Libatkan Oknum Polisi Diburu
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Muhammad Firdaus. [digtara.com]

SuaraSumut.id - Petugas tengah memburu komplotan begal dengan modus debt collector yang diduga melibatkan oknum polisi. Menurut keterangan saksi ada tujuh orang yang berhasil melarikan diri.

"Masih penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Muhammad Firdaus, dilansir dari digtara.com--jaringan suara.com, Jumat (23/7/2021).

Firdaus mengaku belum dapat memastikan identitas ketujuh pelaku lainnya. Apalagi, oknum salah seorang masih dirawat di rumah sakit.

"Belum tahulah, pelakunya masih di ICU. Iya, polisi dari Polres Belawan," katanya.

Baca Juga:4 Tips Agar Hubunganmu Bisa Langgeng Hingga Menua Bersama

Disinggung apakah mereka telah berulang kali melakukan tindak pidana serupa, Firdaus tidak menjawab spesifik.

"Bisa jadi," katanya.

Ditanya soal massa yang menghakimi pelaku apakah bisa terjerat pidana pengeroyokan, ia menjawab singkat.

"Ya kalau ada laporan, bisa diproses. Tapi harusnya jangan begitulah (dimassa). Kalau memang salah, serahkan saja ke petugas biar diprosea hukum. Jangan sampai dimassa," jelasnya.

Diberitakan, seorang oknum polisi terkapar diamuk massa di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kamis (22/7/2021) petang. Ia diduga melakukan perampokan dengan modus debt collector atau leasing.

Baca Juga:Titik Penyekatan di Bantul Ditambah, Simpang Empat Gose Ditutup 24 Jam

Informasi yang wartawan, oknum polisi yang sekarat dihajar massa ini Bripka JA, bertugas di Polres di wilayah Sumut.

"Kondisinya lagi kritis di ICU, belum sadar dari kemarin masih mendapatkan perawatan," kata Kanit Reskrim Polsek Beringin Iptu Randy Anugrah Putranto, saat dikonfirmasi.

Insiden berawal saat oknum polisi bersama pelaku lainnya yang diperkirakan berjumlah 7 orang (sipil), memepet seorang wanita yang mengendarai motor.

Begitu dipepet, pelaku lalu mengintimidasi dengan menuduh sepeda motor jenis matic milik korban menunggak. Kendaraan korban pun langsung dirampas.

"Kejadiannya pas Maghrib," kata Randy.

Namun, tuduhan itu ternyata salah. Korban membeli sepeda motornya secara cash (lunas) tidak dengan menyicil.

"Modus mereka leasing, menebak-nebak sepeda motor korban belum dibayar kreditnya," bebernya.

Korban yang tidak terima sepeda motornya dilarikan seketika berteriak minta tolong. Warga yang mendengar itu lalu datang membantu korban.

Sejurus kemudian mereka langsung dikejar warga. Sial bagi oknum polisi itu tidak dapat meloloskan diri. Warga yang geram langsung menghajarnya hingga nyaris tewas.

Pihaknya yang mendapat informasi adanya aksi amuk massa ini seketika turun ke lokasi kejadian, dan mengamankan oknum polisi yang sudah dalam kondisi babak belur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini