SuaraSumut.id - Seorang pria di Lhokseumawe, Aceh, menggelar aksi demo tunggal di depan pintu pagar bekas PT Arun, Kamis (7/10/2021). Ia menuntut hak berupa gaji yang belum dibayar selama 10 bulan.
"Saya sudah empat hari datang ke sini menuntut upah kerja dari PT PBAS selaku pemilik proyek PT Mitra Agung Indonesia Infrastruktur (MITAII)," kata Nazar (53), melansir Antara.
Pria yang tinggal di Desa Hagu Barat, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe itu, memegang alat peraga bertuliskan "Bapak pimpinan PT PBAS tak sanggup bayar karena gaji kuli terlalu besar".
Nazar mengaku, aksinya akan terus dilakukan hingga upah Rp 16,2 juta diberikan oleh pihak perusahaan.
Baca Juga:Bintangi Now, We Are Breaking Up! 4 Pesona Song Hye Kyo di Drama Baru
"Dua jam saya berdiri di sini setiap harinya agar tuntutan saya dikabulkan. Tapi, sampai sekarang pihak perusahaan tidak peduli. Saya lakukan ini karena kebutuhan ekonomi keluarga," katanya.
Sebelumnya, Nazar dan 52 pekerja PT MITAII lainnya yang bergabung dalam kelompok satu telah melakukan beberapa kali aksi demo dan juga pertemuan dengan pihak perusahaan terkait persoalan tersebut.
"Dari 53 orang, hanya saya sendiri yang belum dibayarkan gajinya. Selain itu ada juga kelompok dua sebanyak 30 yang juga belum bayar gajinya," sebutnya.
Padahal, kata Nazar, saat bekerja di perusahaan tersebut dirinya pernah mendapatkan penghargaan, namun dirinya sangat kecewa mengapa hasil keringatnya tidak diberikan.
"Saya sangat kecewa kepada perusahaan. Saya berharap gaji ini segera dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membayar utang," tukasnya.
Baca Juga:Bertengkar dengan Ashanty, Azriel Hermansyah Nyaris Kabur dari Rumah