SuaraSumut.id - Bobby Nasution menjadi satu-satunya wali kota yang membawa penerjemah bahasa isyarat di rangkaian acara Musyawarah Komisariat Wilayah 1 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), yang berlangsung di Banda Aceh pada 21 hingga 22 November 2021.
Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian Bobby yang selama ini dikenal dekat dengan penyintas difabel di Kota Medan.
Sebelumnya, Bobby telah memerintahkan perusahaan di Medan agar mempekerjakan penyintas disabilitas. Pada acara job fair Pemkot Medan belum lama ini, Bobby menyediakan 25 lowongan bagi disabilitas.
Saat bertolak ke Banda Aceh, Bobby membawa Yuli Yanika penerjemah bahasa isyarat untuk penyintas tuna rungu. Memang di agenda itu Wali Kota Banda Aceh mengundang perwakilan difabel untuk menyaksikan jalannya acara Apeksi.
Baca Juga:Viral Siswa SMK Tewas Dibacok di Sukabumi, Pelakunya Diciduk di Gunung Putri
"Alhamdulillah ada penerjemah kita bawa, semoga bisa menambah informasi kepada teman tuli ya," kata Bobby.
Ketika Bobby berbicara ataupun tokoh lainnya memberikan sambutan, Yuli bertugas menerjemahkan ke bahasa isyarat. Hal itu disyukuri Nanda dan Tari, dua undangan Apeksi dari Kawan Tuli yang sengaja dihadirkan Dinsos Banda Aceh.
Yuli mengaku, apa yang dilakukan Bobby dengan membawa penerjemah adalah keinginan mereka sejak lama.
"Teman tuli datang ke acara dan secara khusus berterimakasih kepada Pak Wali Kota Medan yang telah jadi role model. Harapannya bisa ditiru oleh pemimpin lain," kata Yuli.
Teman tuli, begitu penyintas disabilitas tuna rungu lebih senang disebut, membutuhkan banyak informasi dari apa yang mereka lihat. Maka ketika ada Juru Bahasa Isyarat (JBI) hadir di acara-acara, para teman tuli senang.
Baca Juga:Ole Gunnar Solskjaer Tinggalkan Old Trafford dengan Kepala Tegak
"Teman tuli juga butuh informasi. Jadi mereka jelas senang sekali dengan kehadiran penerjemah yang dibawa Pak Wali," kata Yuli.
Di Banda Aceh, Yuli tak hanya bertugas menerjemahkan sambutan Bobby Nasution, namun juga menerjemahkan percakapan teman tuli dengannya.
"Mereka bekerja di cafe yang dibangun Dinsos Aceh. Memang pekerjanya teman tuli. Nah mereka itu disupport dan berterimakasih atas kesempatan yang diberikan," pungkas Yuli.