Program Masjid Mandiri Besutan Bobby Nasution Jadi Solusi Konkret Ekonomi Umat

Bobby berharap program ini nantinya dapat membangun kemajuan ekonomi umat dan peradaban Islam dari masjid.

Suhardiman
Kamis, 02 Desember 2021 | 09:52 WIB
Program Masjid Mandiri Besutan Bobby Nasution Jadi Solusi Konkret Ekonomi Umat
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan, Bobby Nasution bersama Wakil Wali Kota H Aulia Rachman meluncurkan program Masjid Mandiri, setelah sebulan dilantik.

Program ini bertujuan untuk memakmurkan masjid beserta jamaahnya. Melalui program ini, Bobby berharap masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, tapi juga dapat digunakan sebagai sentra aktivitas masyarakat, baik pemberdayaan ekonomi, pendidikan, sosial maupun politik.

Bobby berharap program ini nantinya dapat membangun kemajuan ekonomi umat dan peradaban Islam dari masjid. Rasa optimis Bobby dikuatkan lagi karena ekonomi syariah pertama kali diperkenalkan dan dipraktikkan di masjid, bukan melalui dunia perbankan.

Melalui program Masjid Mandiri ini, pemberdayaan ekonomi syariah harus dilakukan dari masjid dengan mengembangkan ekonomi syariah. Melalui masjid harus disyiarkan dan diajarkan ekonomi syariah kembali kepada para jamaahnya sehingga mereka mengetahui lebih dalam lagi ilmu ekonomi yang sesuai dengan syariat Islam.

Baca Juga:Larissa Chou Batalkan Kuliah Demi Rawat Anak yang Diduga Sakit Paru-paru

"Cita-cita saya ingin menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah saja, tapi juga kebangkitan peradaban dan ekonomi syariah. Untuk mewujudkannya, tentunya dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Untuk mencapainya harus dimulai dari masjid. Saya minta minta program Masjid Mandiri harus jalan. Jadi, mari kita bersinergi guna mensukseskannya," kata Bobby.

Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]

Saat ini jumlah masjid yang ada di Medan tercatat sebanyak 1.115 masjid dengan kondisi fisik yang sangat baik. Jika seluruh masjid mensyiarkan ekonomi syariah, Bobby optimis tidak ada lagi jamaah yang mau menggunakan uang riba karena telah mengetahui betapa besarnya dosa melakukan praktik riba tersebut.

Suami Kahiyang Ayu ini berharap agar program Masjid Mandiri dapat berjalan dengan baik sehingga tujuannya untuk meningkatkan prekonomian dan peradaban Islam terwujud. Tidak itu saja, Bobby juga berharap jika program Masjid Mandiri berjalan sesuai yang diharapkan tentunya dapat mendukung pembangunan Islamic Centre yang sudah sangat lama dirindukan umat Islam Kota Medan.

"Kita tidak ingin hanya sekedar membangun fisik bangunannya semata, tapi juga harus membangun kehidupan Islamic Centre melalui program Masjid Mandiri yang telah kita jalankan saat ini," kata menantu Presiden Jokowi ini.

Program Masjid Mandiri yang dibesut Bobby Nasution mendapat apresiasi dari Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Safwan Bukhari SE Msc IBF.

Baca Juga:Dinilai Mampu Ringankan Beban Masyarakat, Mensos Dianugerahi GATRA Awards 2021

Dirinya mengaku sangat mendukung karena tujuannya untuk mensejahterakan kemaslahatan umat, khususnya di sektor perekonomian. Dalam membuat konsep Masjid Mandiri, kata Safwan, harus memperhatikan pengelolaan dana di masjid tersebut.

Pasalnya, dana yang dikelola Badan kenaziran Masjid (BKM) berasal dari sedekah masyarakat sehingga pihak BKM tidak bisa sembarang memberi bantuan dengan mengambil keuntungan. Dalam ekonomi syariah ada istilah akad qardh, yaitu pinjaman yang mana tidak mengharapkan imbalan. Dimana akad qardh tadi, imbuhnya, bisa menjadi qardh al hasan.

Artinya, ketika peminjam tidak bisa mengembalikan dalam periode tertentu yang sudah disetujui di awal kontrak, maka pihak masjid bisa melepaskan hutang tersebut kepada si peminjam.

"Yang kedua Masjid Mandiri tersebut harus membangun baitul mal yakni rumah harta. Dimana konsep dari baitul mal ini adalah mengelola dana sedekah, infaq dan wakaf dari masyarakat, sehingga ada lembaga yang mengatur dana yang ada di dalam masjid tersebut agar bisa dikelola untuk kemaslahatan umat di sekitar masjid tersebut," jelasnya, Senin (1/12/2021).

Terkait pengelolaan dana masjid, Safwan menyarankan untuk mencontoh yang telah dilakukan jiran tetangga, Malaysia. Di sana telah menggunakan dan memanfaatkan teknologi guna memberikan akses mudah kepada masyarakat untuk bersedekah.

Salah satunya masyarakat di Malaysia bisa bersedekah dengan cara mentransfer dari mesin ATM yang disediakan pihak masjid. Dengan demikian masyarakat tidak perlu membawa uang tunai ketika hendak bersedekah, berinfak maupun berwakaf ke masjid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini