SuaraSumut.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meninjau lokasi pengungsian warga terdampak gempa di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Di sana Jenderal Dudung berdialog singkat dengan sejumlah warga yang berada di tenda darurat.
"Hari ini saya telah melihat kondisi warga yang mengungsi di halaman kantor bupati yang merupakan lokasi utama pengungsian," kata Dudung, melansir Antara, Minggu (27/2/2022).
Dudung mengatakan, saat ini ketersediaan tenda darurat di lokasi pengungsian, dapur umum, dan air juga telah berjalan. Ia meminta kebutuhan tersebut terus dipenuhi.
Dudung juga memerintahkan prajurit TNI agar terlibat aktif untuk membantu proses evakuasi, dan penanganan lokasi pengungsian.
Hal itu sesuai dengan perintah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar tentara senantiasa aktif membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Setelah meninjau lokasi pengungsian, Dudung beserta rombongan juga mengunjungi rumah warga yang rusak akibat gempa.
Sebelumnya, Pasaman Barat diguncang gempa bermagnitudo 6,2 pada Jumat (25/2/2022) hingga menyebabkan ribuan rumah masyarakat rusak.
Akibatnya warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi. Lokasi pengungsian dipusatkan oleh pemerintah di halaman Kantor Bupati setempat.
Baca Juga:Menengok Prosesi Upacara Melasti di Semarang, Penyucian Diri Sebelum Hari Raya Nyepi
Selain menyebabkan kerusakan, gempa juga menelan korban jiwa sebanyak empat orang. Kemudian pada Sabtu malam salah seorang pengungsi bernama Lawiyah (70) meninggal dunia.
Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat rujukan dari tempat pengungsian halaman kantor bupati.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan wilayah terdampak gempa paling parah adalah Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, yang merusak seribuan rumah warga kategori rusak berat, sedang, hingga ringan.
Pada Jumat (26/2) Menteri sosial RI Tri Rismaharini juga telah meninjau langsung lokasi di Nagari Kajai, sekaligus menyerahkan bantuan.
Hingga saat ini ribuan warga masih bertahan di lokasi pengungsian yang ada di halaman kantor bupati, dan ada juga yang memasang tenda secara mandiri.