Harga Minyak Goreng Melejit, Rizal Ramli: Pemerintah yang Tidak Bertanggung Jawab

Rizal menyarankan agar pemerintah mengatur kebutuhan bahan pokok agar masyarakat bisa membeli dengan harga terjangkau.

Suhardiman
Senin, 21 Maret 2022 | 16:25 WIB
Harga Minyak Goreng Melejit, Rizal Ramli: Pemerintah yang Tidak Bertanggung Jawab
Ekonom Senior Rizal Ramli. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik pemerintah soal harga minyak goreng yang mengalami kenaikan setelah subdisi minyak goreng dicabut dan menyerahkannya ke mekanisme pasar.

"Buat saya gak masuk akal kasus minyak goreng ini udah masuk bulan keempat, banyak alasan menterinya itu. Terakhir dia cari jalan gampangnya, dilepaskan aja kepada harga pasar. Otomatis harga minyak goreng naik dua setengah kalinya," katanya di Medan, Senin (21/3/2022).

Rizal mengatakan, dengan melejitnya harga minyak goreng, berdampak menurunnya daya beli masyarakat.

"Tentu dengan harga yang dua setengah kali (mengalami kenaikan) rakyat gak mampu beli, itulah kemudian yang antri berkurang, barangnya jadi ada," ujar Rizal.

Baca Juga:Ratusan Pejabat DKI Jakarta Belum Lapor LHKPN, Ini Respons Wagub Riza

Ia mengatakan, pemerintah yang melepas harga minyak goreng yang notabene kebutuhan pokok masyarakat ke mekanisme pasar, merupakan sikap yang tidak bertanggung jawab.

"Pemerintahan melepasi kepada mekanisme pasar untuk kebutuhan pokok, itu pemerintah yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Rizal menyarankan agar pemerintah mengatur kebutuhan bahan pokok agar masyarakat bisa membeli dengan harga terjangkau.

"Kalau untuk kebutuhan pokok pemerintah mesti atur supaya harganya terjangkau oleh rakyat biasa," ungkapnya.

"Tapi kalau bukan kebutuhan pokok misalnya harga mobil, harga barang elektronik mau naik berapa aja silahkan itu mah urusan pasar. Ini kan gak lucu masalah ini," sambungnya.

Baca Juga:Pengalaman Lucu Mengikuti Event di Suara.com & Yoursay.id

Rizal Ramli mengatakan, pada saat dirinya menjabat sebagai Menko Ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, persoalan kenaikan harga minyak goreng pernah terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini