SuaraSumut.id - Polda Sumut resmi menahan delapan tersangka kasus manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin. Delapan tersangka tampak memakai baju tahanan dan tangan diikat. Mereka tampak dibariskan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkap identitas dan peran masing-masing tersangka.
Terang Ukur Sembiring mengaku sebagai pembina di kerangkeng itu. Junaidi Surbakti sebagai penjaga kerangkeng.
![Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat memberikan keterangan kepada wartawan. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/08/37084-kerangkeng-manusia.jpg)
"Dari tahun 2020, sekitar 6 bulan," katanya melansir digtara.com--jaringan suara.com, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga:Menkominfo dan Duta Besar Spanyol Diskusikan Peluang Kerja Sama Sektor TIK
Iskandar Sembiring berperan sebagai pengantar para korban kerangkeng. Dirinya mengaku sebagai wakil ketua salah satu ormas di Kecamatan Sawit Seberang di Langkat.
"Ikut kelompok ormas, sebagai wakil ketua di Kecamatan Sawit Seberang," katanya.
Darmanto Sitepu berperan mendampingi warga yang mau ke kerangkeng sejak 2019. Razisman Ginting merupakan besker (bebas kereng). Ia mengetahui adanya korban meninggal dunia.
Hendra Surbakti bekerja di pabrik milik Terbit. Dirinya mengakui jika orang-orang di dalam kereng dipekerjakan di Perkebunan Kelapa Sawit.
Selanjutnya, Dewa Perangin Angin berada di lokasi berkaitan dengan meninggalnya penghuni kerangkeng. Diketahui, Dewa merupakan anak dari Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin.
Baca Juga:Ketua JoMan Yakin Jokowi Bakal Lakukan Reshuffle Lagi: Ada Lebih 5 Menteri yang Diganti
"Saya yang berada di lokasi yang berkaitan dengan meninggal," katanya.
- 1
- 2