SuaraSumut.id - Harga pangan komoditi hortikultura di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kenaikan tajam, Senin (30/5/2022).
Dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), cabai merah keriting dijual Rp 42.550 per kilogram, naik sekitar 22,09 persen dari sebelumnya.
Cabai rawit dijual Rp 43 ribuan per kg. Naik sekitar Rp 8 ribu per kilogram dari posisi sebelumnya.
Selain itu, tomat dan beberapa jenis tanaman hortikultura (sayur-sayuran) lainnya juga ikut terkerek naik pada hari ini.
Baca Juga:Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana ke Pasar Asia Hingga Amerika
Harga komoditas protein juga sulit untuk ditekan. Harga daging dan telur ayam bertahan mahal sejauh ini. Begitu juga dengan harga ikan laut segar juga belum menunjukan penurunan.
"Ini kabar yang kurang baik, harga sejumlah kebutuhan pangan naik disaat idul fitri sudah lewat," kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin kepada SuaraSumut.id.
Ia mengatakan, faktor pemicu kenaikan harga pangan bukan dikarenakan adanya konsumsi yang meningkat.
"Tetapi lebih dikarenakan panen yang menurun karena memasuki musim tanam, ditambah dengan kenaikan biaya produksi seiring mahalnya harga pupuk dan pestisida sejauh ini," ucap Gunawan.
"Kita mengkhawatirkan adanya ancaman kenaikan harga seiring dengan kenaikan biaya input produksi pertanian setelah terjadi kenaikan bahan baku pupuk," sambungnya.
Baca Juga:Profil Pemeran 'Astrophile', Drama Baru Davika dan Bright Vachirawit yang Segera Tayang
Menurut Gunawan, kenaikan biaya produksi juga menjadi penyebab harga ayam dan telur masih mahal.
Sedangkan harga ikan yang sulit untuk turun dipengaruhi kondisi laut yang tidak mendukung hasil tangkapan.
"Hingga masalah lain seperti keluhan nelayan terkait harga solar dikisaran 7000 hingga 8000 per liter, juga membuat harga jual ikan sulit turun," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo