SuaraSumut.id - Pagelaran seni budaya yang digelar Yayasan Geutanyoe bersama Yafsi dan Teater Rumah Mata disambut antusias warga Medan, Senin (20/6/2022).
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022 berlangsung di Taman Sri Deli Medan.
Acara yang digelar pada 18 hingga 20 Juni 2022 ini dimeriahkan dengan kegiatan kebudayaan, seperti festival makanan, pertunjukan seni tari, teater, dan lomba puisi. Kegiatan ditutup dengan pengumuman kemenangan lomba puisi.
Direktur Yayasan Geutanyoe Sumatera Utara, Datok Sarboini mengatakan, ini merupakan kegiatan terakhir dilaksanakan. Antusias warga Kota Medan sangat positif melihat seni budaya ini.
Baca Juga:Mengenal Anna Wallace, Perempuan yang Kabarnya Dua Kali Dilamar Pangeran Charles
"Alhamdulillah, hari ini terakhir acara dan respons masyarakat sangat baik," kata Sarboini.
Dalam pagelaran seni budaya ini, kata Sarboini, masyarakat lebih mengenali para pengungsi, terutama pengungsi Rohingnya. Kemudian kebudayaan mereka mulai dari makanan, seni tari dan orang Rohingnya sendiri merasa disambut dengan baik.
"Mereka (Rohingnya) merasa diajak berinteraksi dengan hangat di kota ini. Mereka akan mendapatkan perhatian dan dukungan lebih banyak dari masyarakat. Dari Pemkot Medan, dengan pidato dari Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachaman menunjukkan komitmen yang kuat terhadap para pengungsi," ujar Sarboini.
Dirinya berharap ke depannya event seperti ini bisa dibuat lebih besar lagi.
"Harapan kita ke depan event seperti ini bisa kita buat lebih besar lagi. Pendidikan publik bisa buat lebih kencang lagi. Solidaritas masyarakat bisa kita perlihatkan kepada dunia bahwa Medan adalah kota humanis. Kota yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang memperlakukan pengungsi dengan cara yang sangat baik," jelasnya
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman berharap pihak yang terlibat dalam menangai pengungsi dapat berkolaborasi agar keselamatan daripada pengungsi ini untuk anak-anaknya kedepan bisa terjamin.
"Pesan saya melihat acara ini, ini sebenarnya menyentuh ke pribadi kita. Inilah Kota Medan, kami terbuka, kami menerima siapapun yang datang ke sini. Setidaknya aturan Kota Medan ini tolong dijalankan," tukasnya.