SuaraSumut.id - Kunjungan kerja atau kunker Ketua DPR RI Puan Maharani di daerah sempat diwarnai tindakan tidak menyenangkan. Hal ini diduga karena aksi arogan petugas yang mengawal rombongan pimpinan dewan itu.
Pengawal terlihat mendorong jurnalis yang sedang meliput kunjungan Puan Maharani. Dalam video yang beredar, tampak seorang petugas pengawalan mendorong sejumlah jurnalis ketika Puan beserta rombongannya berjalan kaki.
Dalam video yang diunggah ulang akun Instagram @jabodetabekcom, peristiwa itu terjadi ketika Puan Maharani berkunjung ke Kampung Nelayan Cangkol, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin kemarin.
"Lokasi di kampung nelayan cangkol kota cirebon, jam sekitar 13.30 WIB hari ini 4/7, Pas kunjungan Puan Maharani ke Kota Cirebon," tulis akun tersebut dikutip SuaraSumut.id, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga:Nasabah Bank Sumut Korban Skimming, Uang Rp 2,7 Miliar Digondol Pelaku
Berdasar video tersebut, aksi arogan itu sempat terekam gawai dari salah satu jurnalis. Terdengar sejumlah orang berteriak memprotes aksi pengawal Puan yang dianggap arogan.
"Gak usah dorong-dorong gitu mas," kata pria dalam video.
"Kasar aja, dorong-dorong aja lu," sahut lainnya.
Video pengawal Puan Maharani yang diduga arogan kepada sejumlah jurnalis menuai kecaman dari warganet. Banyak warganet yang mengkritik telak karena perlakuan kasar itu seharusnya tidak terjadi apalagi saat pejabat negara berkunjung ke masyarakat.
"Pengen tes nyali deh gua ama pengawal nya.. sama-sama pengawal ni bos. Cuma bedanya yglang saya kawal orang jujur yang gak banyak omong. Sekali ngomong berikut buktinya," tulis warganet.
Baca Juga:Pantas Punya Kulit Eksotis, Erika Carlina Hobi Menyelam dan Ini 10 Potretnya
"Carmuk biar naik pangkat," tulis netizen.
"Pas deket kamera mukanya kayak orang linglung," sahut netizen lainnnya.
"Ngawal pawang suara," tulis netizen lain.
"Ingat yang ngegaji anda siapa," timpal nitizen.
"Ngapain diliput gak guna," kata nitizen.
"Partai ne wong cilik? tulis nitizen
"Pemimpin itu harus melayani bukan "dorong2 gitu mas".. "kasar".. Saya tidak akan memilih pemimpin yang pelayannya "kasar" di Pemilu 2024. @pdiperjuangan maaf kalian kehilangan 1 suara," kata nitizen.
Kontributor : Muhammad Indian Rais