SuaraSumut.id - Fenomena ratusan ekor ikan sapu-sapu ditemukan mengambang di aliran sungai di Jalan Mukri, Jakarta Timur, Senin (11/7/2022).
Warga sekitar yang melihat fenomena matinya ikan air tawar ini secara mendadak, lalu mengabadikannya lewat video kamera ponsel. Video ini kemudian menjadi viral setelah akun Instagram @merekamjakarta.
Dilihat SuaraSumut.id, dalam video tampak sejumlah pengendara sepeda motor sampai berhenti, diduga karena penasaran melihat banyaknya ikan mengambang mati di sungai tersebut.
"Banyak banget yang mati ikan sapu-sapu, kok mati sih," kata perekam video.
Baca Juga:Dewi Perssik Akan Pertanyakan Tindakan Angga Wijaya yang Bawa Barang-Barang Berharga
Dalam narasinya pengunggah video menyebutkan, lokasi matinya ikan sapu-sapu berada di aliran Sungai Baru Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Ikan sapu-sapu mati di aliran Kali Baru Kramat Jati," tulis keterangan dalam unggahan.
Belum diketahui penyebab matinya ratusan ikan sapu-sapu itu di kali. Namun diketahui ikan sapu-sapu merupakan ikan yang bisa bertahan hidup di sungai meski sudah tercemar berbagai limbah.
"Fenomena ikan sapu-sapu mati di aliran Kali Baru menarik perhatian warga. Warga menduga ada pencemaran air berat yang menyebabkan ikan sapu-sapu mati," sambung keterangan dalam akun tersebut.
Fenomena matinya ikan air tawar yang dikenal dapat bertahan hidup di sungai dengan kondisi air tercemar ini seketika membuat netizen bertanya-tanya.
"Buset ikan terkuat bisa sampe mati," ujar salah seorang warganet @kan***.
"Wah kalo ikan sapu sapu udah pada tepar berarti pencemaran tingkat zeus udah terjadi," tulis warganet @ste***.
Ada pula netizen yang merasa jika tingkat pencemaran lingkungan sudah semakin parah ditandai dengan matinya ratusan ikan sapu-sapu yang diketahui merupakan ikan terkuat berada di sungai.
Bahkan, ada warganet yang mencolek sejumlah akun resmi pemerintah terkait untuk menyelidiki kasus sapu-sapu mati mengambang di kali tersebut.
"Mabok apa nih sapu-sapu," tulis warganet @wib***
"Sapu-sapu aja KO," kata @agi***
Kontributor : Muhammad Indian Rais