Projo Ogah Buka Nama Capres yang Bakal Didukung ke Publik, Sekjen: Biarlah Jadi Milik Pak Jokowi!

Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) tidak akan membuka siapa sosok yang bakal dipilih untuk menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kepada publik.

Riki Chandra
Sabtu, 30 Juli 2022 | 19:06 WIB
Projo Ogah Buka Nama Capres yang Bakal Didukung ke Publik, Sekjen: Biarlah Jadi Milik Pak Jokowi!
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam upacara Prasetya Perwira TNI dan Polri Tahun 2022 di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (14/7/2022). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

SuaraSumut.id - Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) tidak akan membuka siapa sosok yang bakal dipilih untuk menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kepada publik.

Siapapun nama yang bakal dipilih hanya akan diberitahu kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Tidak akan ke luar nama yang kemudian kita keluarkan ke publik. Nanti hasil usulan akan kami serahkan pada pak Jokowi. Jadi biarlah jadi milik pak Jokowi," kata Sekretaris Jenderal Pro Jokowi (Projo), Handoko dalam sebuah diskusi bertajuk "Dilema Politik Tunda Pemilu, Koalisi Jokowi dan Penantangnya", dikutip dari Suara.com, Sabtu (30/7/2022).

Sosok yang dipilihnya itu nantinya akan dibahas di Musyawarah Rakyat (Musra). Handoko menerangkan kalau penyelenggaraan Musra akan digelar mulai dari Bandung pada Sabtu (27/8/2022).

"Hari ini sudah ada 17 organ relawan bergabung di situ dan kami akan melakukan musra pertama di Bandung 27 Agustus," ucapnya.

Baca Juga:Rahasiakan Nama Capres yang Bakal Didukung, Projo: Usulan Kami Langsung Diserahkan ke Jokowi

Handoko menyebut kalau Bandung dipilih sebagai lokasi pertama penyelenggaraan Musra setelah melewati berbagai pertimbangan. Penyelenggaraan acara tersebut juga sudah dilaporkan Projo kepada Jokowi saat diundang ke Istana Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Saya sampaikan pada presiden semua hasil Musra itu officially akan menjadi masukan bagi presiden, bukan menjadi konsumsi publik, ya, kan. Itu akan kami jadikan pada presiden untuk kemudian mengkaji, mempertimbangkan langkah-langkah politik berikutnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini