Viral Video Bapak-bapak Remas Payudara Anak Perempuan di Pinggir Jalan, Publik Murka: Laporkan!

Seorang bapak-bapak meremas dada anak perempuan viral di media sosial. Publik pun marah menyaksikan pelecehan seksual itu.

Riki Chandra
Rabu, 17 Agustus 2022 | 18:33 WIB
Viral Video Bapak-bapak Remas Payudara Anak Perempuan di Pinggir Jalan, Publik Murka: Laporkan!
ilustrasi pelecehan seksual. [envato elements]

SuaraSumut.id - Seorang bapak-bapak meremas dada anak perempuan viral di media sosial. Publik pun marah menyaksikan pelecehan seksual itu.

Video yang diunggah akun Instagram @terang_media, Rabu (17/8/2022) menunjukkan seorang bapak-bapak berkacamata dan berkaus kerah berada di pinggiran jalan.

Dalam video tersebut, ia merangkul anak perempuan dari belakang. Dia juga meraba serta meremas payudara anak kecil tersebut.

Selanjutnya, ia terekam mengajak anak perempuan itu duduk di bawah kanopi pinggiran jalan tersebut.

Baca Juga:Nyeleneh! Aksi Bapak-bapak Lomba Pakai Celana Dalam Wanita Tanpa Gunakan Tangan, Publik Dibuat Ngakak: Boleh Nih Idenya

Pada bagian video selanjutnya, tampak si perekam video yang merupakan lelaki mengonfrontasi bapak-bapak tersebut.

"Ngapain itu dipijit-pijit?" kata si perekam video, dikutip dari Suara.com, Rabu (17/8/2022).

Bapak-bapak itu justru marah-marah. "Apa urusan kamu?" kata pelaku sembari merokok.

"Iya ngapain anak orang dipijit-pijit. Ah alasan saja kamu ini," kata si perekam.

Menurut akun pengunggah video itu, peristiwa tersebut terjadi di pinggiran Jalan Kailbutuh Nomor 132 Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/8).

Baca Juga:Bapak-bapak Berbuat Tak Senonoh ke Penumpang Perempuan TransJakarta

"Pelaku sudah ditegur tapi malah marah-marah. Dengan bukti rekaman video, sang pelaku sudah dilaporkan ke polisi. Sudah diproses di polsek."

Warganet yang melihat video itu dibuat geram. Mereka mendesak polisi setempat mengusut dan menangkap pelaku pelecehan tersebut.

"Jangan disensor wajahnya min," @glxxx.

"Tangkap saja," @prayxxx.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini