SuaraSumut.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memantau langsung penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Kota Banda Aceh Rabu (14/9/2022).
Risma mengingatkan penerima manfaat BLT BBM tidak menggunakannya untuk membeli rokok, tapi pemenuhan kebutuhan pokok.
"Saya berharap (BLT BBM) ini digunakan memang untuk mendukung kenaikan-kenaikan harga, jadi bukan untuk rokok, bukan untuk yang lainnya," kata Risma melansir Antara.
Risma mengatakan, Kemensos menyalurkan BLT BBM kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp 12,4 triliun melalui PT Pos Indonesia.
Baca Juga:Razman Nasution Ngaku Sulit Percaya Hakim, Dibikin Ramai Uya Kuya dan Dokter Richard Lee
Penyaluran BLT senilai Rp 150 ribu per bulan per KPM selama empat bulan. Pencairan dilakukan dalam dua tahap, yang akan ditambahkan baik untuk penerima manfaat manfaat program keluarga harapan (PKH) dan bantuan non tunai (BPNT).
Di Aceh, penerima manfaat BLT BBM ada 516.197 KPM yang tersebar seluruh kabupaten/kota. Dirinya meminta agar para penerima benar-benar menggunakan BLT BBM untuk memenuhi kebutuhan pokok yang bermanfaat.
"Memang untuk kebutuhan pokok sehari-hari, supaya mereka tidak kekurangan gizi dan sebagainya, terutama yang ada anak-anak," kata Risma.
Penyaluran BLT BBM di wilayah Aceh rata-rata sudah mencapai di atas 90 persen.
"Per hari ini saya lihat datanya di Kota Banda Aceh 88,65 persen, Aceh Jaya baru 60 persen, (daerah) lainnya di atas 90 persen semua, hanya dua ini saja," jelasnya.
Setiap KPM langsung menerima Rp300 ribu untuk September dan Oktober. Kemudian ditambah BPNT atau sembako Rp 200 ribu.
"Jadi mereka rata-rata menerima Rp 500 ribu. Nanti dua bulan lagi akan diterima bulan Desember. Untuk Aceh target penyaluran hari Minggu ini sudah selesai," kata Risma.