SuaraSumut.id - Akibat ketidaksepakatan dan ketidakpuasan dengan pembagian uang hasil penjualan tanah, seorang pria tua di Malaysia tega menembak istrinya sendiri.
Setelah menembak mati istrinya, lelaki tua itu menembak dirinya sendiri dalam sebuah insiden di sebuah desa di Mukim Tembeling, Pahang, Jumat (16/9/2022).
Peristiwa nahas tersebut terjadi Jumat pagi sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Pelaku adalah pensiunan polisi hutan berusia 73 tahun.
Dikutip SuaraSumbar.id dari Harian Metro, si suami mengalami luka tembak di bagian leher dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca Juga:Tak Punya Uang dan Tempat Tinggal, Puluhan WNI yang Dideportasi dari Malaysia Datang ke DPRD Batam
Sedangkan istrinya yang juga pensiunan polisi hutan berusia 67 tahun, mengalami luka di tulang rusuk sebelah kiri dan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Jerantut.
Kapolsek Jerantut Inspektur Mazlan Hassan mengatakan, polisi menerima informasi dari kepala desa pada pukul 8.30 pagi tentang kejadian tersebut.
“Hasil penyelidikan di TKP, yaitu di belakang dapur rumah, ditemukan seorang pria tewas duduk dengan senapan."
"Seorang saksi yang tinggal di sebuah penginapan pedesaan dekat rumah korban mengatakan mendengar dua kali tembakan, sebelum mendengar panggilan bantuan," kata Hassan.
"Saksi mata melaporkan melihat seorang wanita tergeletak di belakang dapur dan berlumuran darah, yang sempat meminta bantuan," katanya.
Baca Juga:Keji! Video Viral Ibu Kepruk Kepala Anak Kandungnya Pakai Meja dan Kursi Kayu
Mazlana mengatakan, wanita itu kemudian dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Dia mengatakan, wanita itu terluka di bagian belakang tulang rusuk kirinya dan dipastikan meninggal di Rumah Sakit Jerantut.
“Pertengkaran suami istri itu disebabkan oleh istrinya yang tidak memberikan uang hasil penjualan tanah."
"Kasus ini sedang diselidiki sesuai dengan Pasal 302 KUHP. Investigasi masih berlangsung," katanya, seraya menambahkan bahwa pria itu memiliki lisensi senjata api.
Sementara itu, seorang saksi, Ahmad Yassin Abdul Rahman, 52, yang menyewa rumah pedesaan di dekatnya, mengatakan dia mendengar dua ledakan dengan jarak tiga menit pada pukul 7.30 pagi.
"Saya pergi ke rumah dengan seorang pria untuk melihat apa yang terjadi."
"Kami melihat seorang wanita berbaring meminta bantuan, sebelum membawanya ke rumah sakit," katanya.
Kontributor : Rizky Islam