SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku bangga ditakdirkan sebagai suku Melayu. Edy minta masyarakat Melayu untuk bangga menunjukan identitas Melayunya.
Jika dilihat dari sensus, kata Edy, masyarakat Melayu hanya sekitar 6 persen. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Melayu sudah tidak menempelkan identitas kesukuannya.
"Kita harus berpikir bagaimana Melayu ini tidak hilang dari bumi, yakni dengan bangga telah ditakdirkan sebagai suku Melayu," kata Edy saat menghadiri Silaturahmi Akbar Masyarakat Melayu melansir melansir Medanheadlines.com--jaringan Suara.com, Kamis (27/10/2022).
Edy berharap masyarakat Melayu dapat bersatu, sehingga dapat bersama-sama membangun Sumatera Utara.
Baca Juga:Warganet Singgung 'Tanktop Ungu Yuni' yang Disebut Jadi Bukti Perselingkuhan Arawinda Kirana
"Mari kita masyarakat Melayu untuk bersatu, bersama membangun Sumut," ujar Edy.
Mengenai 'Pakat Melayu' yang merupakan konsep yang lahir setelah acara silturahmi ini, Edy mengajak semua untuk berkomitmen dalam menjalankan pakat tersebut.
"Jangan hanya menjadi kesepakatan saja dan tidak ada realisasinya," jelasnya.
Ketua Panitia Silaturahmi Akbar Masyarakat Melayu Djohar Arifin Husin mengatakan, silaturahmi ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat Melayu yang ada di Sumut.
Menurutnya, kondisi saat ini Melayu tidak bersatu, berpecah belah, belum menjadi tuan di rumah sendiri.
Baca Juga:Hasil Liga Champions; Mental Eropa Antar Liverpool Lolos ke Fase Knockout
"Mari kita bersepakat bersatu. Inilah yang perlu kita wujudkan Pakat Melayu," cetusnya.
Sementara itu, isi Pakat Melayu tersebut antara lain, meminta Pemerintah Daerah agar di sepanjang Pantai Timur Sumut untuk tetap menghormati dan menjunjung tinggi kultur Melayu, dan mempermudah akses pendidikan. Juga meningkatkan pelayanan kesehatan, infrastruktur, ekonomi buruh, petani, nelayan serta lainnya.