Sejarah Hari Pahlawan Nasional, Pertempuran Dahsyat Mengusir Penjajah di Surabaya

Surabaya yang menjadi medan peperangan dahsyat tersebut mengalami kerusakan berat.

Suhardiman
Kamis, 10 November 2022 | 11:49 WIB
Sejarah Hari Pahlawan Nasional, Pertempuran Dahsyat Mengusir Penjajah di Surabaya
Ilustrasi Hari Pahlawan. [Freepik]

Tapi keesokan harinya, terjadi bentrokan antara dua belah pihak. Puncak dari bentrokan terjadi pada 30 Oktober 1945, merenggut nyawa Brigadir Jenderal Mallaby yang terbunuh dalam pertempuran.

Pimpinan tertinggi tentara Inggris untuk Jawa Timur itu dilaporkan tertembak, bahkan disebutkan jika mobil yang ditumpanginya telah meledak karena terkena granat.

Sontak saja, tewasnya Jenderal Mallaby pun menyulut kemarahan tentara Sekutu dan menyebabkan penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, mengeluarkan sebuah ultimatum.

Jenderal Eric mendesak semua pimpinan dan juga rakyat untuk menyerahkan senjata serta menghentikan perlawanan dengan menyerahkan diri.

Baca Juga:Tabrak Tiang Listrik PLN Dan Telkom, Angkutan Batu Bara Terbalik Bikin Macet Lalu Lintas

Ia juga menginstruksikan kepada semua pimpinan Indonesia dan pemuda di Surabaya datang pada pertemuan yang berlangsung 10 November 1945 pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.

Ultimatum dari pihak Inggris itu tidak membuat tentara dan rakyat Surabaya takut. Semangat juang mereka justru semakin berkobar dan mereka siap berperang mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Sutomo atau yang dikenal dengan Bung Tomo membakar semangat pejuang untuk pantang menyerah dalam melawan penjajah lewat orasi dan semboyannya, "Merdeka atau mati!"

Karena ultimatum tersebut tidak dipenuhi oleh tentara Indonesia dan rakyat Surabaya, terjadilah sebuah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada hari itu, 10 November 1945 hingga tiga minggu.

Disebutkan dalam beberapa catatan, pertempuran Surabaya ini menjadi satu gencatan besar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Baca Juga:Aksi Erotis di Panggung demi Honor Gede, Pinkan Mambo: Level Aku Beyonce dan Mariah Carey

Surabaya yang menjadi medan peperangan dahsyat tersebut mengalami kerusakan berat. Kerugian tak hanya dalam materiil, namun pertempuran Surabaya juha menelan korban puluhan ribu nyawa rakyat yang sebagian besar merupakan warga sipil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini