SuaraSumut.id - Seorang pelajar tewas akibat luka bacok yang dilakukan oleh sekelompok pelajar lainnya. Peristiwa berdarah itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Hal itu terlihat saat SuaraSumut.id menyambangi rumah duka di Jalan Pasar V, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (26/11/2022) sore.
Rumah duka berada sekitar 50 meter dari jalan. Di depan rumah terpasang tenda dan sejumlah kursi untuk pelayat yang datang.
Mata ibu korban bernama Reni tampak sembab saat menyambut kedatangan awak media. Dirinya mengaku sangat terpukul atas kehilangan F (15).
Baca Juga:5 Hal Ini Bisa Menghambat Konsentrasimu dalam Belajar, Segera Hindari!
"Dari semalam sampai sekarang ini gak bisa tidur," kata Reni.
Suaranya mendadak berat ketika mengenang peristiwa yang menimpa anaknya. Apalagi korban merupakan anak tunggal yang menjadi harapan keluarga.
"Saya tidak menyangka kejadiannya seperti ini. Korban anak tunggal, ayahnya sudah gak ada (meninggal)," ucap Reni.
Dirinya mengaku putranya adalah sosok yang baik dan bergaul dengan teman-teman sebayanya.
"(korban) sosialisasi dengan temannya juga baik, dia juga anak remaja mesjid yang baik," ungkap Reni.
Baca Juga:Pamer Foto Ulang Tahun Anak, Nia Ramadhani Justru Panen Sindiran
Pihak keluarga terkejut mengetahui korban sampai bisa ikut tawuran dan berakhir mengenaskan.
"Tadi malam tiba di rumah duka dari rumah sakit (Bhayangkara), ada pak Kapolsek juga datang. Jenazah sudah dikebumikan," jelasnya.
Reni berharap agar pihak kepolisian menangkap seluruh pelaku yang terlibat. Selain itu, memberikan hukuman yang berat agar peristiwa ini tidak terulang kembali.
"Harapannya semoga terungkap kasus ini," jelasnya.
Terkait hal ini, polisi telah menangkap empat pelaku. Mereka berinisial SA, A, J, S.
"Ada empat pelaku yang sudah ditangkap," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.
Fathir mengatakan, SA merupakan pelaku utama yang melukai korban menggunakan senjata tajam.
"Pelaku utama SA membawa celurit dan membacok korban hingga berujung kematian," ujar Fathir.
Saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang ikut dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, aksi tawuran maut yang merenggut nyawa seorang pelajar terjadi di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia Kecamatan Sunggal, Jumat (25/11/2022).
Tawuran terjadi saat Hari Guru Nasional 2022. Korban tewas akibat terkena bacokan senjata tajam. Dalam kondisi berlumuran darah, korban meminta pertolongan ke SPBU di sana.
"Korban meninggal satu orang, pakai baju Pramuka," kata Erwin, salah seorang petugas SPBU.
Ia mengatakan, korban sempat dikejar-kejar oleh sekelompok pelajar lainnya.
"Dia udah dikejar-kejar, lari masuk ke dalam SPBU, terus dikejar dan dibacok. Ramai sekali yang mengejar," jelasnya.
Dalam kondisi terluka, korban masuk ke dalam ruangan kantor SPBU. Di dalam ruangan itulah korban jatuh hingga akhirnya meninggal dunia.
Kontributor : M. Aribowo