Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempererat persaudaraan sesama anggota UEM. Selain itu, dalam kegiatan juga akan disosialisasikan penggalangan dana untuk mendukung program yang disebut United Action (Aksi Bersama).
"United Action adalah sebuah aksi bersama gereja-gereja anggota UEM dalam rangka membantu anak-anak korban kekerasan akibat persoalan sosial dan politik serta anak-anak korban bencana alam di berbagai belahan dunia," ujarnya.
Kegiatan United Action ini disepakati gereja-gereja anggota UEM sejak Sidang Raya Tahun 2012 di Berastagi, Tanah Karo.
Program United Action menjadi sarana nyata membangun inisiatif dan mendorong jemaat anggota UEM bahwa gereja anggota UEM tidak hanya dapat menerima, tetapi juga dapat memberi.
Baca Juga:CEK FAKTA: Arab Saudi Menggelar Perayaan Paskah, Mungkinkah Terjadi?
UEM Menolak Intoleransi
Menyoal peristiwa penyegelan gedung ibadah GKPS di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, oleh bupati setempat belum lama ini, UEM menegaskan menentang segala bentuk intoleransi dan penutupan tempat ibadah.
"Karena ibadah adalah hak setiap warga negara secara konstitusional. Sehingga gereja-gereja juga prihatin dan harus mendukung perjuangan GKPS, itu saja sikap pendek kami," kata Petrus Sugito dari UEM Asia kantor Kota Pematang Siantar.
Deputy Executive Secretary Asia itu menyebut, UEM sudah mengirim tim bersama lembaga gereja lainnya ke Purwakarta bagaimana mencari solusi soal penyegelan gedung ibadah GKPS.
"Kami sudah mengirim tenaga kami untuk bersama lembaga lain bagaimana mencari solusi ini, dengan PGI juga. Semua tindakan intoleran kami tolak ya," katanya.
Baca Juga:Beri Ucapan Selamat Paskah 2023, Gibran Malah Diprotes Netizen, Disebut Sudah Telat