SuaraSumut.id - Cuaca panas di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan. Atas dasar itu, semua pihak diminta waspada menghadapi cuaca panas ekstrem.
"Cuaca panas seperti sekarang ini cukup rentan terjadinya karhutla. Ekomomi bisa terganggu bila itu terjadi di samping polusi dan mengganggu kesehatan," kata Bupati Tapsel, Dolly P.Pasaribu, Sabtu (27/5/2023).
Imbauan larangan membakar hutan dan lahan seperti itu Bupati sampaikan juga saat kegiatan sosialisasi sadar hukum tentang Karhutla yang digelar BPBD Tapsel, di Aula Sarasi, Sipirok.
"Selain itu saya juga mengimbau untuk tidak merusak hutan. Baik dengan cara menebang secara ilegal apalagi dengan cara membakar. Sanksi hukumnya berat," katanya.
Sementara itu, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel, Umar Halomoan Daulay, mengatakan sosialisasi tersebut penting mengingat cuaca akhir-akhir ini ekstrem.
"Sosialisasi ini kita gelar guna memberikan edukasi dampak dan risiko bilamana karhutla terjadi dan bagaimana cara awal mengantisipasi-nya agar tidak berisiko tinggi," katanya.
Dalam hal penanganan Karhutla Pemkab Tapsel dalam sosialisasi Karhutla melibatkan unsur pemerintahan hingga tingkat desa hingga kelurahan dan pemangku kepentingan lainnya. (Antara)