"Kemudian permasalahan ini terjadi antara Deasy dengan paman kandung, yaitu abang dari ibu kandung dari ibu Deasy," sambung Fathir.
Karena masing-masing pihak membuat laporan polisi, Fathir menjelaskan, untuk prosesnya sendiri sudah berjalan. Tetapi, polisi tetap mengedepankan upaya-upaya restoratif justice.
Penyebab keributan di Polsek Percut Sei Tuan
Fathir juga meluruskan adanya video yang beredar di medsos terkait keributan yang terjadi di Polsek Percut Sei Tuan. Dirinya mengaku keributan yang terjadi merupakan reaksi atas gagalnya proses mediasi antara Deasy Natalia dengan keluarganya (paman kandung) maupun keluarga dari mantan suaminya.
Baca Juga:Warganet Nilai Jokowi Beri Sinyal Pada Prabowo-Erick Thohir, Bagaimana Nasib Ganjar?
"Jadi permasalahan ini antar keluarga, sehingga kita mengedepankan restoratif justice. Dalam penanganannya itu sempat kita lakukan upaya mediasi sebanyak tiga kali," jelasnya.
Mantan Kapolsek Medan Baru ini menyampaikan upaya mediasi itu tidak berhasil sehingga terjadilah keributan seperti di beberapa video yang beredar.
"Yang ibu Deasy sempat berdebat dengan masyarakat sekeliling dan juga warga yang ada di Polsek. Karena pelaksanaan mediasi itu sendiri di Polsek," ungkapnya.
Polisi belum terima laporan pelecehan, namun tetap ditindaklanjuti
Fathir mengatakan, pihaknya juga belum menerima adanya laporan resmi terkait dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya seperti yang dibeberkan Deasy Natalia.
Baca Juga:Ryu Seung Ryong Akan Menjadi Paman Ji Chang Wook dalam Drama Terbaru 'Pine'
"Informasi yang beredar di media sosial (pelecehan anak), Ibu Deasy datang ke Polrestabes Medan sempat ketemu dengan penyidik dalam videonya. Setelah kita konfirmasi tujuan Deasy datang ke Polrestabes Medan pada saat itu ingin menanyakan perkara yang dilaporkan sebelumnya," katanya.