SuaraSumut.id - Bencana alam banjir bandang dan longsor melanda empat desa di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
Adapun empat desa yang terdampak adalah Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, Desa Sampur Toba dan Desa Turpuk Limbong.
Informasi yang diperoleh, hujan deras mulai mengguyur wilayah Samosir sejak Senin 13 November 2023 sore hingga malam hari.
"Hujan deras mengakibatkan banjir dan tanah longsor disertai bebatuan yang berjatuhan terjadi di empat desa," kata Kasi Humas Polres Samosir Brigadir Vandu P Marpaung kepada SuaraSumut.id, Selasa (14/11/2023).
Pihak kepolisian yang mendapat informasi bencana ini kemudian turun ke lokasi untuk membantu mengevakuasi warga.
"Di Desa Turpuk Sagala didapati aliran air deras yang menutup jalan/jembatan sehingga petugas bersama warga kesulitan melewati," ungkap Vandu.
Atas kejadian ini, sejumlah warga sudah melakukan pengungsian. Sebagian ada ke wilayah Pintu Batu Kecamatan Pangururan dan sebagian mengungsi ke daerah Bukit Holbung Kecamatan Harian.
"Pemkab Samosir juga telah mendirikan tenda dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi," cetusnya.
Hingga saat ini petugas masih melakukan pendataan jumlah warga, maupun rumah yang terkena banjir.
"Jumlah rumah, sawah dan korban jiwa belum diperoleh," jelasnya.
"Saat ini petugas sedang melaksanakan pembersihan di lokasi, melaksanakan penyelidikan, pendataan warga untuk pengecekan apakah ada korban jiwa," sambungnya.
Selain hujan deras, kata Vandu, tidak menutup kemungkinan penyebab banjir bandang dan longsor karena adanya penebangan pohon.
Baru-baru ini di Desa Hutagalung khususnya d iatas Kenegerian Sihotang Desa Janjimartahan, Desa Sampur Toba, Desa Siparmahan, baru selesai penebangan pohon ekualiptus.
"Yang tidak menutup kemungkinan sebab air bercampur lumpur dan bebatuan datang dari lokasi tersebut sebab tidak ada pepohonan yang dapat menampung air hujan hingga membanjiri lokasi dan terdampak banjir bandang," pungkasnya.
Kontributor : M. Aribowo