Ia menyebut, berdasarkan hasil kordinasi dengan pihak dokter RSUD Panyabungan, bupati mengatakan seluruh pasien yang dirawat masih bisa ditangani dengan baik.
"Saat ini pemerintah daerah beserta pak kapolres turun langsung ke rumah sakit melihat korban yang berjumlah 75 orang. Mudah-mudahan sampai detik ini menurut keterangan dokter, korban masih bisa ditangani dengan baik," kata Sukhairi.
Bupati menerangkan, peristiwa tersebut sudah beberapa kali terjadi. Kejadian terjadi saat Pihak PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) membuka sumur V1 yang berada di Sibanggor Julu.
Padahal, menurut bupati, saat pembukaan sumur tersebut, pihak EBTKE sedang berada di lokasi.
Meski demikian, Bupati Madina tidak bisa memvonis bahwasanya peristiwa itu akibat kebocoran Gas H2S. Dia menyerahkan kepada pihak berwajib untuk bekerja menyelidiki peristiwa tersebut. (Antara)