SuaraSumut.id - Sebanyak 49 narapidana Lapas Kutacane, Aceh Tenggara, kabur menjelang waktu berbuka puasa.
Kaburnya napi tersebut dipicu pembagian makanan berbuka puasa memakan waktu lama, menyebabkan desak-desakan.
Demikian dikatakan oleh Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono, melansir Antara, Selasa (11/3/2025).
"Kondisi ini memicu ketidakpuasan narapidana. Sejumlah narapidana mendobrak pintu besi pembatas wilayah aman dalam lapas tersebut," katanya.
Setelah pintu besi roboh, Doni mengatakan bahwa narapidana langsung berlarian menuju pintu gerbang utama.
Mereka juga melawan petugas yang berupaya mencegah warga binaan tersebut melarikan diri.
Napi tersebut lalu lari melalui ruangan staf lapas serta keluar melalui pintu gerbang utama.
Sebagian napi membobol plafon dan naik ke atap. Selanjutnya, mereka melarikan diri keluar dari Lapas Kutacane tersebut.
![Napi Lapas Kutacane Ramai-ramai Kabur Jelang Buka Puasa. [Tangkapan layar/ istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/11/85306-napi-lapas-kutacane-kabur.jpg)
Peristiwa ini mengingatkan soal pentingnya pengawasan ketat terhadap warga binaan, terutama saat tertentu.
Seperti pembagian makanan berbuka puasa yang memicu kerusuhan dan pelarian narapidana.
"Polres Aceh Tenggara berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan penegakan hukum guna memastikan keamanan masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara," ujar Doni.
Kejar Napi yang Kabur
Doni mengatakan Polres Aceh Tenggara bersama petugas Lapas Kelas IIB Kutacane mengejar narapidana yang melarikan diri.
"Petugas gabungan Polres Aceh Tenggara dan Lapas Kutacane bekerja keras menindaklanjuti pelarian tersebut, serta memastikan seluruh narapidana yang kabur dapat kembali," ungkapnya.
13 Napi Tertangkap, 35 Masih Kabur