SuaraSumut.id - Sebagian warga di Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, terpaksa harus mandi dengan membeli air isi ulang. Hal ini disebabkan air dari PDAM Tirta Mountala tidak mengalir.
"Saya sudah dua hari ini mandi dengan membeli air isi ulang, ya terpaksa karena air dari PDAM tidak ada," kata salah seorang warga bernama Fadhil, melansir Antara, Senin (27/5/2024).
Air bersih PDAM Tirta Mountala tidak mengalir sejak Jumat 24 Mei 2024 malam. Warga mengaku tidak menerima pemberitahuan dari PDAM, sehingga tidak sempat menampung air terlebih dahulu.
Tak hanya di kawasan Baitussalam, sejumlah kecamatan lain juga terdampak, seperti Mesjid Raya, Kuta Baro, dan Darussalam. Fadhil mengaku membeli sebanyak 20 galon air isi ulang untuk mandi dan masak, dan kebutuhan lainnya.
"Kalau tidak beli, ya tidak bisa mandi. Bukan saya saja, tetangga lain juga beli banyak air isi ulang sejak kemarin," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan warga Baet bernama Zuhri. Dirinya mengeluh sudah dua hari tidak bisa mandi akibat tidak mengalirnya air.
"Saya sampai hari ini belum mandi-mandi lagi, memang tidak ada air sama sekali," jelasnya.
Dirut PDAM Tirta Mountala Sulaiman mengatakan, saat ini sedang kekurangan air di sungai tempat pengambilan air baku untuk layanan air bersih ke pelanggan. Akibatnya air yang masuk tidak terlalu banyak.
Kawasan yang terdampak akibat kekurangan air baku, yakni Kecamatan Baitussalam, Darussalam, Mesjid Raya dan Kuta Baro. Dirinya mendoakan agar wilayah hulu sungai diguyur hujan, sehingga airnya bisa naik kembali.
"Jika permukaan air naik, maka bisa maksimalkan air bakunya, dan mudah-mudahan hujan di atas supaya air sungai naik," katanya.
Saat ini sedang dilakukan pengerjaan bendungan karet di wilayah Lambaro, Aceh Besar.
"Solusi sedang dikerjakan bendungan karet dengan anggaran pusat di Lambaro. Sudah lama kita usulkan, dan baru tahun ini dikerjakan," katanya.