Potret Kusam Konflik Agraria di Deli Serdang: Terima Tali Asih atau Gusur Paksa

Bagi yang melawan, siap menahan kerasnya intimidasi oleh preman bahkan oknum aparat.

Suhardiman
Kamis, 20 Juni 2024 | 14:12 WIB
Potret Kusam Konflik Agraria di Deli Serdang: Terima Tali Asih atau Gusur Paksa
Pemandangan rumah warga yang porak-poranda di Jalan Jati Rejo Sampali, Deli Serdang. [Suara.com/M.Aribowo]

Dusun-dusun Terancam Lenyap Berganti Perumahan Mewah

Secara geografis, Desa Sampali di Deli Serdang, letaknya memang sangat strategis, karena bersebelahan langsung dengan Kota Medan bagian timur. Desa ini memiliki luas wilayah 2.393 hektare dan secara administratif Desa Sampali terdiri dari 25 Dusun dan dihuni sekitar 28 ribu jiwa.

Desa Sampali juga terkenal dengan perumahan elite Komplek Cemara Asri, yang di dalamnya terdapat pertokoan, restoran, perumahan mewah supermarket dan danau buatan. Serta terdapat ruas jalan tol yakni Tol H Anif, lokasinya juga tak begitu jauh dari Bandara Kualanamu.

Di desa yang strategis ini juga masih terdapat lahan yang berkaitan dengan areal PTPN II (baik yang aktif maupun eks HGU) dan lahan ini telah dihuni oleh masyarakat. Masuknya investor yang ingin melakukan pembangunan malah menimbulkan konflik.

Anggun Rizal Pribadi selaku kuasa hukum dari Masyarakat Tani Sampali menyampaikan penggusuran terhadap masyarakat yang bermukim di Jalan Jati Rejo, Desa Sampali dan sekitarnya, terkait dengan proyek perumahan mewah Citraland Deli Megapolitan dengan luas sekitar 800 hektare. Pengembang kian beringas mencaplok lahan, karena mengetahui masyarakat yang sudah puluh tahun bermukim, tak memiliki alas hak yang kuat.

"Ini kemungkinan besar 18 dusun akan hilang dari Desa Sampali. Karena Desa Sampali itu ada 25 dusun, yang sudah tergusur ada dua dusun yaitu Dusun 15 dan Dusun 14," ungkapnya.

Rizal mengatakan sebanyak puluhan ribu masyarakat yang terdiri dari wanita, lansia hingga anak-anak di dusun-dusun berikutnya dari 12 ke 25 kemungkinan besar akan juga habis kena gusur.

"Kalau sekarang sekitar ribuan masyarakat yang sudah mempunyai rumah, di luas 860 hektar. Ada pesantren, ada masjid, ada sekolah, ada madrasah, ada gereja, dan ada panti asuhan dan klinik," katanya.

Rizal melanjutkan ketakutan akan menghilangnya dusun ini perlahan menjadi nyata. Sebab, sejumlah rumah masyarakat di Jalan Kesuma Sampali sudah raib dan sedang dalam proses pengerjaan proyek perumahan mewah Deli Megapolitan.

Modusnya sama, masyarakat terusir dengan tali asih atau bertahan dengan ancaman gusur paksa. Penggusuran paksa ini telah terjadi di Jalan Kesuma, pada 31 Mei 2023 silam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini