"Kejadian awal tengah malam, di rumah saya, almarhum bapak, mamak, adik keponakan paling kecil, tiba-tiba orang ramai kemari nyerang rumah saya, pakai mercon, rumah saya dilempari batu, gerbang depan didobrak sampai hancur," ujarnya kepada SuaraSumut.id di rumah korban, Kamis (13/6/2024) siang.
Keluarga korban dibuat kaget adanya serangan ini, anak-anak kecil, dan ibu korban langsung diselamatkan ke dalam kamar. Kemudian Santri, bersama ayahnya keluar rumah menjumpai orang yang menyerangnya.
"Mendiang bapak saya jalan ke depan, kami di belakangnya lah, baru datangin si tersangka itu, dia (ayah korban) bilang stop-stop siapa yang mau kalian cari," kata Santri.
Namun, ramainya massa malah membalas dengan kata-kata kasar dan mengancam akan menghabisi seluruh keluarga korban. Korban, Sarengat yang panik mendengar itu lalu berbalik ke arah ke dalam rumahnya.
"Jadi bapak itu panik putar balik arah, jatuh, itulah langsung dieksekusi (dibacok) di kaki kanannya panjang," ungkap Santri.
Sadisnya lagi, puluhan preman ini juga menggotong korban dan menyeretnya hingga ke depan jalan. Santri melanjutkan, ayahnya kembali dibacoki di bagian tangannya hingga terkapar.
Puas menganiaya korban, para pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi. Sedangkan korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Sesampainya di Rumah Sakit Haji, ayah saya meninggal kehabisan darah," imbuhnya.
Kontributor : M. Aribowo