SuaraSumut.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Aceh berkurang menjadi 804,530 orang atau turun 0,22 persen.
"Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Aceh sebanyak 804,530 orang, berkurang 2,200 orang dibandingkan pada Maret 2023 yang jumlahnya 806,750 orang," kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, melansir Antara, Rabu (3/7/2024).
Dirinya menjelaskan bahwa pada periode Maret 2020, pendudukan miskin di Aceh 814.910 orang atau 14,99 persen, naik menjadi 834.240 orang atau 15.33 persen pada Maret 2021.
Kemudian turun menjadi 806.820 orang atau 14,64 persen pada Maret 2022. Lalu turun menjadi 806.750 orang atau 14,45 persen pada Maret 2023, dan turun lagi menjadi 804.530 orang atau 14,23 pada Maret 2024.
"Dengan tingkat kemiskinan Aceh pada Maret 2024 ini, Aceh secara konsisten mengalami penurunan kemiskinan. Namun yang menjadi perhatian di 14,23 persen ini masih dijumpai 804.530 orang yang masih berada dalam garis kemiskinan," ujarnya.
Secara total, kata Riswan, tingkat kemiskinan Aceh sebesar 14,23 persen. Distribusi kantong kemiskinan itu masih berada di pedesaan, dengan jumlah penduduk miskin 16,75 persen, selebihnya di perkotaan.
"Kita juga akan rilis distribusi kemiskinan per kabupaten/kota sehingga pemerintah daerah lebih fokus dalam dalam membangun program pengentasan kemiskinan," ungkapnya.
Untuk garis kemiskinan Aceh pada Maret 2024, kata Ahmadriswan, mengalami kenaikan sebesar 5,37 persen dibanding Maret 2023, yaitu dari Rp 627.534 per kapita per bulan menjadi Rp 661.227 per kapita per bulan.
Besar kecil jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Pada Maret 2024, komoditas makanan yang memberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, dibandingkan peranan dari komoditas bukan makanan.
"Peranan komoditas makanan sebesar 75,8 persen dan non makanan 24,17 persen," jelasnya.
Adapun komoditas makanan yang memberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik dari perdesaan maupun di perkotaan pada umumnya sama, yaitu beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol.
"Sedangkan dari kelompok bukan makanan yang memberi kontribusi besar terhadap garis kemiskinan Aceh pada Maret 2024 yaitu biaya perumahan, bensin, dan listrik," katanya.