SuaraSumut.id - Film Harta Tahta Boru Ni Raja telah tayang di bioskop sejak 11 Juli 2024. Film ini mengangkat cerita tentang Budaya Batak dan Pariwisata Danau Toba.
Film ini merupakan hasil kerja sama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan PIM Pictures. Nonton bareng pun digelar di Bioskop CGV Focal Point Medan pada akhir pekan kemarin.
Kegiatan nobar dihadiri oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun, Dandim Medan, Kol.Inf. Ferry Muzawad, Ketua Youth Toba Geopark Gito Pardede dan lainnya.
Bobby menyampaikan apresiasi atas karya-karya anak bangsa yang dihadirkan melalui sebuah film. Terlebih, film bisa menjadi sarana penyampai pesan yang efektif bagi banyak orang.
"Jangan anggap remeh dengan film. Sebab, hal-hal lama yang mungkin terlupakan bagi kita, bisa saja dihadirkan ulang dalam bentuk film. Kita sama-sama tahu, baru-baru ini ada sebuah kisah nyata yang diangkat menjadi film hingga akhirnya viral. Itu jadi salah satu bentuk kekuatan film," katanya.
Kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan Film Harta, Tahta dan Boru Ni Raja, Bobby menyampaikan apresiasinya. Apalagi, kata Bobby, lokasi yang dipilih menunjukkan keindahan Danau Toba.
Dirinya berpesan kepada para produser dan sutradara untuk dapat melibatkan potensi sumber daya alam yang ada di Sumut, termasuk Kota Medan.
"Bicara soal film tentu melibatkan banyak sumber daya dan kita juga memiliki potensi-potensi itu, terutama anak-anak muda kita untuk bisa ikut dan terlibat dalam mensukseskan sebuah film," ungkapnya.
Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan ini film drama komedi yang berlatar keindahan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwsata Super Prioritas (DPSP).
"Kami beharap film ini dapat menginspirasi anak-anak muda Danau Toba untuk tetap cinta budaya, leluhur dan kampung halaman. Kami mohon dukungan kita semua untuk film-film selanjutnya yang kami rencanakan ada delapan seri tentang Danau Toba," katanya.