Septian Chaniago memberikan penekanan pada pentingnya komunikasi pemimpin dengan masyarakat dan stakeholder.
“Kita membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik kepada masyarakat dari berbagai lapisan maupun kepada seluruh stakeholder. Karena membangun daerah membutuhkan kebersamaan dan kerja sama. Jadi tak bisa memimpin dan membangun Sumut ini dengan cara marah-marah,” jelas Septian.
Dirinya juga menyoroti pentingnya penegakan hukum sebagai penjamin keamanan investasi dan proses pembangunan yang kondusif. Dr. (c) Mangaraja Harahap menilai dialog seperti ini lebih berdampak dibandingkan kampanye melalui baliho atau spanduk.
“Kegiatan ini sangat positif sekali bagi keberlangsungan demokrasi dan pasangan calon. Masyarakat dapat mendengar visi dan misi secara langsung, serta menyampaikan aspirasi. Kehadiran peserta yang berdasarkan keinginan untuk bertanya langsung menciptakan dampak yang jauh lebih besar dibandingkan pemasangan spanduk atau baliho,” tutur Mangaraja.
Pada kesempatan itu, Ketua PW GP Ansor Sumut, Adlin Tambunan turut mengapresiasi forum tersebut.
“Hari ini saya menghadiri Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas langkah-langkah strategis dalam membangun Sumatera Utara yang lebih maju selama lima tahun ke depan. Diskusi seperti ini menjadi wadah untuk bertukar gagasan, menyusun rencana, dan memperkuat komitmen demi mewujudkan Sumatera Utara yang lebih baik dan sejahtera," jelasnya.
Dialog publik ini mencerminkan visi pasangan Bobby-Surya dalam membangun Sumut yang lebih baik, dengan fokus pada kebutuhan masyarakat. Kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur menjadi prioritas utama sebagai pilar untuk memajukan Sumatera Utara.
Relasi Bobby-Surya optimistis bahwa dialog interaktif ini tidak hanya mendekatkan pasangan calon dengan masyarakat, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik untuk memilih pemimpin baru yang membawa harapan besar bagi Sumatera Utara.