Ephorus HKBP Bertemu Kapolda Sumut, Siap Bantu Tugas Aparat Atasi Penyakit Sosial

Pertama, narkoba, kedua, judi, ketiga human trafficking, termasuk prostitusi, dan keempat adalah perusakan lingkungan hidup.

Suhardiman
Kamis, 06 Maret 2025 | 16:16 WIB
Ephorus HKBP Bertemu Kapolda Sumut, Siap Bantu Tugas Aparat Atasi Penyakit Sosial
Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pendeta Victor Tinambunan dan Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto. [Ist]

SuaraSumut.id - Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pendeta Victor Tinambunan melakukan pertemuan dengan Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto.

Pertemuan berlangsung di Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan. Ephorus HKBP mengatakan, realisasi pertemuannya itu berawal saat ada acara HKBP pada 6 Januari 2025 lalu di Tarutung.

Kala itu Kapolda hadir di sana dan menyampaikan salah satunya adalah tekad untuk memberantas narkoba di Sumut.

"Beliau (Kapolda) sendiri menyampaikan, Sumut termasuk peringkat teratas untuk kasus narkoba. Hal itu disampaikan di hadapan ribuan warga HKBP," kata Ephorus, Kamis (6/3/2025).

Dirinya mengaku senang dengan Kapolda Sumut karena dapat berkomunikasi langsung dengan sangat mudah. Apalagi, sepanjang 3 bulan belakangan ini mereka intens komunikasi, dan Kapolda selalu terbuka, serta menyampaikan kepada Ephorus jika ada waktu bisa singgah di kantor atau di rumah.

"Kebetulan saya di Medan, saya hubungi, langsung diatur sama stafnya. Pagi komunikasi, sore ketemuan. Itu menurut saya sangat-sangat apresiasi. Artinya, waktu beliau ada, bisa langsung berjumpa," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa pada Februari 2025 lalu ada 2 rapat penting yang dilakukan HKBP. Pertama Rapat Praeses, yaitu 32 Distrik HKBP, pimpinannya rapat, dan dilanjutkan, atau yang kedua Rapat Majelis Pekerja Sinode.

"Jadi, ini salah satu pengambilan keputusan penting," ucapnya.

Dari 2 rapat tersebut, ada Diktum keputusan bahwa HKBP bertekad, berkomitmen, ikut arak-arakan untuk membuat Tapanuli Raya bebas dari 4 hal.
Pertama, narkoba, kedua, judi, ketiga human trafficking, termasuk prostitusi, dan keempat adalah perusakan lingkungan hidup.

"Ini menjadi gerakan bersama. Saya sampaikan ke Kapolda, akan ada pertemuan akbar, tanggalnya belum dipastikan, tentang satu tekad, komitmen, seruan, secara bersama-sama bahwa HKBP di daerah Tano Batak, Tapanuli Raya, menyatakan komitmen membuat bebas akan empat hal itu. Saya sampaikan juga di pertemuan, sangat senang Bapak Kapolda hadir, dan beliau bilang kalau tidak ada tugas yang sangat penting akan hadir untuk menyapa, rencananya di Siborongborong," terangnya.

Kemudian, akan ada agenda HKBP pada April 2025 di Medan, yaitu akan ada Paskah Raya yang menghadirkan 10 ribu orang warga HKBP. Ephorus memohon Kapolda Sumut hadir menyapa umat HKBP.

"Beliau (Kapolda) juga bilang, kalau tidak ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, akan hadir,” ucapnya.

Intinya, dalam pertemuannya itu HKBP bisa bekerja sama juga apa yang bisa dilakukan. Ephorus juga menyampaikan, HKBP bersama umat yang lain di Sumut, apa yang bisa membantu tugas-tugas aparat supaya masalah penyakit sosial bisa diatasi.

Soal perusakan lingkungan di Tapanuli Raya, Ephorus menegaskan bahwa dirinya berbicara secara general. Artinya, perusakan lingkungan, baik secara pribadi, kelompok masyarakat, perusahaan, yang membuat banyak bencana, membuat penyakit, termasuk hutannya, sungainya, Danau Toba, juga sampai ke sana.

"Doa bersama sebelumnya tidak spesifik, walaupun teman-teman terjemahkan sepertinya hanya untuk TPL, itu perkembangan dari pertemuan. Saya sejak awal sampaikan ke teman-teman, kita ini tidak hanya satu kelompok atau satu perusahaan tertentu, tapi siapapun yang merusak, membakar hutan, merusak sungai, danau, itu lebih menyeluruh, tidak spesifik. Walaupun itu salah satu, tapi sebenarnya lebih luas dari itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini