Cara Membuat Foto Polaroid Bareng K-Pop Pakai Gemini AI, Jangan Lupa Pakai Prompt Ini

Penggemar biasanya memilih gaya yang populer dalam fan meeting atau konser.

Suhardiman
Sabtu, 13 September 2025 | 12:35 WIB
Cara Membuat Foto Polaroid Bareng K-Pop Pakai Gemini AI, Jangan Lupa Pakai Prompt Ini
Cara Membuat Foto Polaroid Bareng K-Pop Pakai Gemini AI. [Gemini]

SuaraSumut.id - Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memengaruhi cara penggemar berinteraksi dengan idola mereka.

Jika dulu interaksi terbatas pada konser, fan meeting, atau photocard resmi, kini penggemar bisa merasakan pengalaman visual yang lebih personal.
Salah satu tren yang sedang populer di media sosial adalah foto polaroid bersama idol K-Pop menggunakan AI.

Dengan aplikasi seperti Gemini AI, penggemar dapat membuat gambar yang terlihat seolah-olah mereka berpose, berpelukan, atau bercanda bersama idola favoritnya.

Efek kamera instan dengan blur halus, kilatan cahaya, hingga latar belakang tirai putih sederhana membuat hasilnya tampak realistis.

Tren ini bukan sekadar edit foto biasa, tetapi telah menjadi bentuk baru ekspresi fandom digital.

Bagaimana Cara Membuat Foto Polaroid K-Pop dengan AI?

Membuat foto polaroid ala meet and greet ternyata cukup mudah. Yang diperlukan hanya:

- Foto idol K-Pop dengan kualitas HD, wajah jelas, dan menghadap kamera.

- Foto pribadi dengan ekspresi natural, pencahayaan bagus, dan tidak terpotong.

Langkah-langkah membuatnya:

  • Buka aplikasi Gemini AI di ponsel atau komputer.
  • Gunakan versi Gemini 2.5 Flash.
  • Tekan ikon khusus di kolom prompt.
  • Unggah foto idola dan foto pribadi.
  • Masukkan prompt sesuai gaya yang diinginkan.
  • Klik Generate, lalu unduh hasilnya.
  • Bagikan di media sosial.

Inspirasi Prompt Polaroid ala Idol K-Pop

Penggemar biasanya memilih gaya yang populer dalam fan meeting atau konser. Berikut beberapa ide yang bisa dicoba:

Buat foto Polaroid bergaya natural. Subjek utama adalah saya (wajah jangan diubah) bersama seorang pria. Saya tersenyum ke arah kamera, pria di samping saya merangkul bahu dengan satu tangan dan tersenyum tipis. Latar belakang diganti menjadi tirai putih polos. Foto harus tampak seperti hasil jepretan nyata di ruangan gelap, dengan cahaya lampu kilat khas Polaroid dan sedikit efek blur. Tidak ada properti tambahan selain kami berdua.

Buat gambar bergaya Polaroid dari foto saya. Wajah tidak boleh diubah. Hasil harus terlihat seperti foto candid biasa, tanpa properti tambahan. Gunakan latar belakang tirai putih, tambahkan efek blur lembut serta kilatan lampu flash khas ruangan gelap. Seorang cowok berdiri di samping saya, merangkul bahu saya dengan satu tangan. Saya tersenyum ke arah kamera, sementara cowok menatap kamera dengan senyum tipis.

"Buatkan gambar bergaya polaroid dengan nuansa retro. Subjek utama adalah saya (perempuan) di depan, tersenyum menghadap kamera, wajah tetap asli tanpa perubahan. Latar belakang berupa tirai putih sederhana. Tambahkan efek blur lembut dan cahaya flash khas polaroid. Di belakang saya, ada seorang laki-laki dengan ekspresi bahagia, kedua jarinya membentuk finger heart."

Foto wanita adalah foto saya. Buat gambar polaroid dengan efek blur ringan dan flash khas kamera instan. Wajah cewek tetap asli. Latar belakang tirai putih polos. Cewek dan cowok saling menatap sambil tersenyum lepas, ekspresi hangat dan bersahabat, seolah candid manis dalam suasana santai.

Mengapa Tren Ini Cepat Populer?

Ada beberapa faktor yang membuat tren ini viral di kalangan fans K-Pop:

- Kedekatan Emosional

Penggemar merasa seolah-olah mereka benar-benar bertemu dan berpose dengan idolanya.

- Estetika Retro

Foto polaroid dengan cahaya flash dan tekstur khas membawa nuansa nostalgia yang disukai anak muda.

- Kemudahan Teknologi

Cukup dengan smartphone dan aplikasi AI, semua orang bisa mencoba.

- Konten Media Sosial

- Foto hasil AI ini sangat cocok dijadikan konten Instagram, TikTok, atau X (Twitter).

- Perspektif Etika dalam Tren AI Fandom

Meskipun menyenangkan, ada aspek etika yang perlu diperhatikan:

- Hiburan, bukan manipulasi: Foto polaroid AI sebaiknya dipandang sebagai fantasi kreatif, bukan kenyataan.

- Batas privasi idol: Jangan gunakan hasil edit untuk menyesatkan orang lain, apalagi membuat konten yang merugikan nama baik idol.

- Tanggung jawab berbagi: Saat membagikan di media sosial, beri keterangan bahwa gambar dibuat dengan AI.

Dengan kesadaran ini, tren tetap bisa menjadi sarana hiburan positif tanpa menimbulkan masalah hukum maupun moral.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini