- Thrifting menjadi tren di kalangan milenial dan Gen Z di Medan karena gaya hidup hemat dan unik.
- Pajak Melati, Pajak Sambu, dan Pajak Simalingkar populer sebagai lokasi utama berburu pakaian bekas.
- Tips thrifting mencakup menentukan budget, memeriksa kondisi barang, dan menawar dengan sopan.
SuaraSumut.id - Thrifting atau berburu pakaian bekas layak pakai masih digandrungi oleh generasi milenial dan Gen Z di kotakota besar, termasuk Kota Medan.
Bukan hanya soal menghemat uang, tetapi juga tentang menemukan barang unik dan ikut mendukung gaya hidup.
Memilih pakaian bekas bisa membuat penampilan menjadi berbeda dan punya kisah sendiri, dibandingkan hanya membeli yang baru.
Beberapa keuntungan thrifting, yaitu harga jauh lebih murah ketimbang beli barang baru, bisa menemukan pakaian atau merek yang unik dan jarang ditemui. Namun, seperti aktivitas lainnya, thrifting juga butuh strategi agar tidak kecewa.
Rekomendasi Tempat Thrifting di Medan
Berikut tiga lokasi yang sering dijadikan spot berburu thrift di Kota Medan:
1. Pajak Melati (Pamela)
Pajak Melati adalah salah satu pusat thrifting paling dikenal di Medan. Di sini banyak pakaian bekas impor mulai dari baju, celana jeans, hingga jaket dengan kondisi masih bagus dan harga yang bisa ditawar.
2. Pajak Sambu
Jika Anda mencari pakaian bekas branded atau barang dengan harga miring, Pajak Sambu cocok. Di sini sering ditemukan tumpukan pakaian yang dijual dengan sistem “ambil sendiri” dan tawar-menawar makin umum.
3. Pajak Simalingkar
Pajak Simalingkar merupakan pusat distribusi “bal-bal” pakaian bekas yang cocok untuk pencinta thrifting serius. Keunggulannya variasi banyak, bisa untuk berburu dalam jumlah banyak jika ingin bisnis kecil-kecilan.
Tips Cerdas Untuk Thrifting Ala Anak Muda
Untuk memaksimalkan pengalaman thrifting dan menghindari penyesalan, berikut panduan yang bisa kamu terapkan:
- Tentukan budget & ukuran sebelum berangkat. Supaya tidak kalap dan mendapatkan barang yang memang bisa dipakai.