4 Cara Mengetahui Motor Bekas Pernah Kecelakaan

Carilah tanda-tanda pengecatan ulang, pengamplasan, atau dempulan, terutama di area sambungan mesin dan kepala motor.

Suhardiman
Senin, 10 November 2025 | 11:05 WIB
4 Cara Mengetahui Motor Bekas Pernah Kecelakaan
Motor bekas pernah kecelakaan. [Gemini AI]
Baca 10 detik
  • Motor bekas dapat menyembunyikan kerusakan akibat kecelakaan.
  • Inspeksi rangka dapat mengungkap bekas pengelasan.
  • Periksa dokumen untuk memastikan nomor rangka dan mesin cocok sebelum membeli.

SuaraSumut.id - Membeli sepeda motor bekas bisa menjadi investasi yang cerdas, namun juga berisiko. Salah satu risiko terbesar adalah mendapatkan unit yang pernah mengalami kecelakaan parah.

Kecelakaan serius dapat merusak integritas struktural motor, membuatnya tidak aman untuk dikendarai, dan berpotensi menimbulkan biaya perbaikan tak terduga di masa depan.

Berikut langkah-langkah untuk memastikan motor bekas yang Anda incar dalam kondisi prima dan bebas dari riwayat tabrakan tersembunyi:

1. Inspeksi Visual Mendalam pada Bodi dan Cat

Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan visual secara cermat dari jarak dekat. Jangan terburu-buru, perhatikan setiap detail kecil.

Perbedaan Warna dan Cat Ulang

Warna tidak Seragam: Periksa apakah ada bagian fairing (body) yang warnanya sedikit berbeda atau memiliki tekstur cat yang tidak sama dengan bagian lain. Ini mengindikasikan penggantian atau pengecatan ulang parsial.

Stiker dan decal baru: Penjual mungkin sengaja menempelkan stiker baru dalam jumlah banyak untuk menutupi retakan atau goresan parah di bawahnya.

Baut dan sekrup: Amati baut-baut pada fairing dan mesin. Baut yang terlihat terlalu baru, lecet, atau telah mengalami pengencangan berlebihan (dol) menunjukkan bahwa bagian tersebut pernah dibongkar dan dipasang kembali.

Kerusakan Kaki-Kaki (Roda dan Suspensi)

Pelek (Velg): Periksa pelek dari segala sisi. Kerusakan seperti peang (bengkok), retak, atau lecet parah pada satu sisi bisa menjadi tanda benturan keras.

Suspensi depan (Shockbreaker): Amati tabung shock depan. Pastikan keduanya lurus, tidak bengkok sedikit pun, dan tidak ada rembesan oli. Jika motor pernah menabrak keras dari depan, shock bisa bengkok.

Setang dan Tuas: Pastikan setang lurus dan simetris. Periksa ujung setang, tuas rem, dan tuas kopling (jika ada) dari goresan dalam yang menunjukkan motor pernah jatuh atau terseret.

2. Pemeriksaan Rangka (Sasis)

Rangka atau sasis adalah "tulang punggung" motor. Kerusakan pada rangka adalah tanda kecelakaan paling serius dan paling mahal untuk diperbaiki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini