- Banjir besar di Aceh Timur merusak total 319 bangunan sekolah dari berbagai tingkatan pendidikan.
- Kerusakan meliputi ruang kelas terendam lumpur, plafon, dinding, lantai, serta fasilitas penunjang sekolah.
- Dampak banjir menghentikan sementara proses belajar mengajar tatap muka karena sekolah belum layak.
SuaraSumut.id - Ratusan bangunan sekolah berbagai jenjang di Kabupaten Aceh Timur rusak akibat diterjang banjir besar.
Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Bustami mengatakan, data sementara total sekolah yang terdampak banjir mencapai 319 unit.
"Sekolah yang mengalami kerusakan akibat banjir terdiri dari 213 unit sekolah dasar, 56 unit sekolah menengah pertama," kata Bustami, melansir Antara, Minggu 14 Desember 2025.
Tingkat kerusakan bangunan sekolah bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Kerusakan yang paling banyak ditemukan meliputi ruang kelas terendam lumpur.
Selain itu, kerusakan plafon dan dinding rusak, lantai sekolah tergerus air, hingga fasilitas penunjang seperti meja, kursi, buku pelajaran, serta peralatan laboratorium yang tidak bisa digunakan.
"Sejumlah sekolah juga mengalami kerusakan pada sarana sanitasi, jaringan listrik, dan pagar sekolah akibat derasnya arus banjir. Kondisi ini membuat sebagian sekolah belum dapat kembali melaksanakan proses belajar mengajar secara normal," ujarnya.
Banjir juga menyebabkan aktivitas pendidikan terhenti di beberapa wilayah terdampak. Banyak siswa terpaksa belajar dari rumah atau diliburkan sementara waktu karena sekolah belum layak digunakan.
"Keselamatan siswa dan tenaga pendidik menjadi prioritas. Untuk sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah, kami belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka sampai kondisi benar-benar aman," ungkapnya.
Saat ini pihaknya masih mendata dan memverifikasi lapangan untuk memastikan tingkat kerusakan secara detail. Data tersebut nantinya akan menjadi dasar pengusulan bantuan rehabilitasi dan perbaikan bangunan sekolah.